Jakarta (ANTARA News) - Penyanyi dan penulis lagu Tompi menginginkan adanya bank musik di Indonesia. Dia berharap pemerintah dapat membuat wadah untuk mengumpulkan kepustakaan musik Indonesia dari dulu sampai sekarang.

"Sebenarnya ini bisa dikerjakan satu langkah, setiap kita mengeluarkan musik, kita mau jualan, ada bayar Ppn. Jadi, seharusnya pemerintah yang mengurusi Ppn itu tidak hanya bayar kemudian selesai, tapi bisa materi itu dikumpulkan kita punya satu bank," kata Tompi, dalam temu media diskusi Hari Musik Nasional, di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan banyak lagu-lagu yang seharusnya bisa menjadi kekayaan nasional.

"Ini mungkin PR juga ke Bekraf bagaimana kita punya ensiklopedi, bagaimana kita bisa mulai mendata," ujar musisi asal Aceh yang juga merupakan dokter bedah plastik itu.

"Misalnya musisi jazz siapa saja, albumnya apa saja, sampai dengan ke lagunya," lanjut dia.

Tidak hanya untuk musik, Tompi berharap pengumpulan data tentang kekayaan industri kreatif Indonesia juga bisa dilakukan untuk tarian atau bahkan kuliner.

Hal tersebut ditanggapi positif oleh Deputi Hak Kekayaan Intelektual Badan Ekonomi Kreatif, Ary Juliano, bahwa saat ini Bekraf telah mendukung situs musik lokal Irama Nusantara yang mengumpulkan semua musik nusantara dan Museum Musik Indonesia di Malang yang mengumpulkan seluruh musik populer.

"Dan itu modal ketika nanti kita bikin pusat dokumentasi musik di Ambon. Karena datanya digital, bisa diakses dari mana saja," ujar Ary.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017