Dili (ANTARA News) - Seperti telah diperkirakan banyak orang, kandidat independen presiden Jose Ramos-Horta menang mutlak di sejumlah TPS besar di Distrik Dili, sekaligus menjadikan kandidat dari Partai Fretilin, Fransisco Guterres Lu-Olo, kalah di TPS yang menjadi tempat dia mencoblos, di TPS SD Motael, Farol, Dili, Rabu. Penghitungan suara yang dilakukan para petugas TPS dan disaksikan segenap masyarakat pemilih dan mendapat pengawalan ketat dari polisi internasional mengesahkan kemenangan Horta itu, dengan rerata kemenangan dua banding satu. Di TPS SD Motael, Farol, Dili, dibangun tiga ruang pencoblosan yang letaknya bersebelahan. Setelah saat pemilu dinyatakan ditutup pada pukul 16.00 waktu Dili, kertas-kertas suara itu dikumpulkan dan dirapikan satu persatu dan dihitung ulang. Di Bilik Suara Satu, Horta mendapat 748 suara sementara Lu-Olo hanya 304, di Bilik Suara Dua, Horta meraih 708 suara dan rivalnya cuma 319. Demikian juga di Bilik Suara Tiga, Horta kembali menang mutlak, yaitu 660 suara dan Lu-Olo hanya 255. Di TPS itu, tercatat hanya puluhan lembar kertas suara yang dinyatakan tidak sah. Puteri Sekretaris Jenderal Partai Fretilin, Mari Alkatiri, yaitu Nurima Alkatiri, bertindak sebagai saksi dari partai mayoritas di parlemen negara itu. Sekalipun kenyataan di TPS yang dijadikan Lu-Olo dan ayahnya sebagai lokasi pencoblosan mereka itu tidak menggembirakan jagonya, wajah perempuan karir politik itu tidak menunjukkan emosi berarti. Sesaat setelah hasil penghitungan suara diumumkan, dia langsung memverifikasi hasil dan tidak bersedia memberikan komentar kepada pers. Pada pagi hari ini, Lu-Olo yang rajin menebar senyum datang bersama Alkatiri dan sejumlah pendukungnya untuk mencoblos ke TPS Farol itu. Alkatiri dan Lu-Olo memang bertempat tinggal sekitar 200 meter dari TPS di kawan elit kota Dili itu. Setelah akhirnya Horta dinyatakan menang di TPS itu, pendukung Horta langsung bertepuk tangan dan bersorak-sorai hanya sekedarnya saja. Sebaliknya dengan pendukung Lu-Olo, mereka langsung berkasak-kusuk saling memberitahukan hasil itu kepada kolega-koleganya yang berada di lokasi lain melalui telefon mobil. Di beberapa TPS lain di Dili, penghitungan suara juga menunjukkan kemenangan Horta semakin berarti di kota itu. Di TPS SD China di Lapangan Pramuka, kawasan Bairo Grillos, Horta meraih kemenangan lebih mengejutkan, yaitu 2.380 dan Lu-Olo hanya 857. Bahkan ada saat Lu-Olo belum mendapat satupun suara padahal rivalnya sudah mendapat ratusan coretan di papan tabulasi suara. Horta kembali unggul di TPS Colmera 1, dengan perbandingan lebih dari satu banding tiga, yaitu 784 suara berbanding 137 untuk Lu-Olo. Sedangkan di TPS Colmera, Horta mendapat 540 suara dan Lu-Olo hanya 96 suara. Suara sebanyak 145 bagi Horta juga terjadi di TPS Villa Verde sementara bekas gerilyawan, Lu-Olo hanya mendapat 65 suara. Di TPS SD 4 Bairo Pite, sebanyak 1.585 suara ditujukan untuk Horta dan Lu-Olo cuma mendapat 182 suara. Menurut kader Partai Milenium Demokratik, Leo da Costa, yang turut menyaksikan penghitungan suara, taktik yang dilakukan Horta dalam pemilu tahap dua presiden kali ini sangat tepat. "Secara tradisional, kawasan Dili dan distrik di sebelah barat memang pendukung berat Xanana. Jika Xanana sudah menentukan pilihan maka itulah yang akan dilakukan pendukungnya. Kali ini Xanana mendukung Horta, dan kami telah menilai sendiri bagaimana program kerja Horta yang baik untuk bangsa Timor Timur," katanya. Dia menyatakan, jika Horta menang di Distrik Dili, itu hal yang biasa. "Kalau menang di distrik-distrik di timur, yaitu Distrik Baucau, Distrik Viqueque, dan Distrik Los Palos, itu baru luar biasa dan itulah yang kami harap," katanya. Horta mencoblos di TPS SD Nobel Paz, Baucau, tepat pada pukul 08.00 waktu setempat dan mendapat perhatian sangat besar dari pers dalam negeri dan manca negara yang berada di Timor Timur. Sesaat setelah memilih, dia berujar, " Inilah kemenangan besar bagi negeri ini. Jika saya menang maka akan saya lakukan program kerja saya dan jika saya tidak menang maka berarti saya bebas melakukan hal-hal yang selama ini tidak bisa saya lakukan." Di Dili, keriuhan warga atas kemenangan Horta dirayakan secara seadanya saja. Hanya terdapat beberapa motor yang meraung-raung di jalan sambil pengemudinya meneriakkan nama jago politiknya itu. Masyarakat Dili sendiri masih menantikan perkembangan final penghitungan suara di tingkat distrik sebelum bisa menentukan langkah selanjutnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007