Ponorogo, Jawa Timur (ANTARA News) - Upaya pencarian korban hilang yang tertimbun tanah longsor di Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo, kembali dihentikan sekitar pukul 13.50 WIB akibat hujan deras mengguyur desa ini.

"Kami tidak mau ambil risiko dengan kondisi tebing masih labil dan rawan longsor seperti itu," kata Koordinator Basarnas Pos SAR Trenggalek Asnawi Suroso yang memimpin pencarian korban hilang di Zona A, Desa Banaran, Senin.

Saat memutuskan penghentian operasi pencarian, cuaca di titik nol masih mendung. Tim SAR dan relawan diinstruksikan untuk mundur dari lokasi pencarian, termasuk dua alat berat yang melakukan penggalian di sekitar titik nol pencarian.

"Upaya pencarian akan dilanjutkan jika cuaca cerah, namun ternyata setelah ditunggu beberapa saat hujan turun cukup deras sehingga diputuskan pencarian hari ini dihentikan dan dilanjut besok," kata Asnawi.

Penghentian pencarian tidak hanya di Zona A yang memiliki ketebalan material longsor hingga 20 meter dengan area seluas satu hektare lebih, namun juga di Zona B dan C yang ada di tengah dan bawah jalur longsor.

"Pencarian di sektor A tadi sempat diintensifkan karena tim SAR dan relawan sempat mencium bau busuk menyengat seperti aroma bangkai yang diduga korban longsor. Tapi kemudian bau menghilang saat relawan melakukan penggalian manual dibantu semprotan air," kata Adi, relawan di Zona A.

Belum sempat menemukan sumber bau, koordinator pencarian dari Basarnas menginstruksikan seluruh anggota SAR dan relawan mundur.

"Tetapi di sektor bawah berhasil ditemukan satu lagi korban hilang tertimbun longsor. Informasinya jenis kelamin laki-laki. Semoga besok pencarian cuaca cerah dan korban lain bisa ditemukan," kata Adi.

Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo menyatakan prosedur ketetapan pencarian memang harus dihentikan jika cuaca memburuk atau turun hujan demi keselamatan relawan.

"Kami tidak mau ambil risiko. Keselamatan petugas, relawan maupun warga harus diutamakan," kata dia.

"Pencarian akan terus kami lakukan sampai 28 korban yang sebelumnya dinyatakan hilang ditemukan seluruhnya. Semoga hingga H+7 pencarian semua sudah ketemu," kata Danrem 081/DSJ Madiun Kolonel Piek Budyakto.

Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017