Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan kembali menggalang dukungan dalam rangka pencalona sebagai anggota Dewan Organisasi Maritim Internasional (IMO) kategori C periode 2018-2019 pada pemilihan dalam Sidang Majelis IMO Ke-30, di London, pada 27 November-6 Desember 2017.

Menteri Perhubungan, Budi Sumadi, dalam penggalangan dukungan di Jakarta, Senin, mengatakan, Indonesia telah 20 kali terpilih menjadi anggota Dewan IMO, sejak secara resmi menjadi anggota pada18 Januari 1961.

"Kita konsisten menjadi anggota dan memberikan dukungan kepulauan terbesar di dunia, maka kita akan meneruskan keanggotaan kita di IMO karena sangat berpengaruh di ASEAN," katanya. Indonesia membentuk tim lobi Tim yang diperkuat 99 orang dari berbagai latar belakang.

Pada pemilihan anggota Dewan IMO periode 2016-2017 dalam Sidang Majelis ke-29 IMO, di London, pada 2015, Indonesia berhasil memperoleh 127 suara dan berada di peringkat ke-9 dari 20 negara anggota Dewan IMO di Kategori C.

Guna menggalang bagi pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan IMO Kategori C periode 2018-2019, pemerintah menyelenggarakan resepsi diplomati dengan mengundang duta besar negara-negara sahabat yang ada di Jakarta.

Resepsi diplomatik itu rencananya akan diselenggarakan dua kali di Jakarta pada April dan Oktober 2017, dan satu kali di London pada November 2017.

Sumadi menekankan sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menyadari pentingnya keanggotaan sebagai anggota Dewan IMO.

Terlebih lagi sebagai negara yang pernah dikenal sebagai negara pelaut, lanjut dia, Indonesia telah sejak dahulu menjadari bahwa lautan adalah kunci bagi kesejahteraan suatu negeri.

"Laut bagi kami bukan sekadar komitmen, namun sudah menjadi gairah hidup," katanya. Komitmen itu untuk mendukung perkembangan dunia maritim semakin kuat yang akan membawa manfaat tidak hanya bagi Indonesia, namun juga bagi semua negara di dunia.

Dia mengatakan, Kementerian Perhubungan akan menerapkan strategi lobi berbeda, yaitu masing-masing delegasi telah dibagi ke dalam kelompok.

Saat ini, dia menyebutkan telah terkumpul 26 dukungan dari 125 dukungan yang harus diraih hingga pemilihan nanti.

Ditemui di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, A Tonny Budiono, menyatakan, "Hingga saat ini Indonesia telah menerima dukungan dari beberapa negara baik dalam bentuk dukungan unilateral, saling dukung di Dewan IMO, dan pemanfaatan pengaturan saling dukung di organisasi internasional lain."

Penggalangan dukungan ini sangat penting, mengingat saat ini terdapat empat negara anggota yang baru akan mencalonkan diri sebagai Anggota Dewan IMO Kategori C, yaitu Arab Saudi, Iran, Jamaica, dan Polandia.

IMO adalah badan khusus PBB yang didirikan pada 1948, bertanggung jawab pada isu-isu keselamatan dan keamanan pelayaran serta pencegahan terhadap polusi laut. IMO saat ini beranggotakan 172 negara serta tiga associate members dengan kantor pusat berbasis di Inggris. 

Pewarta: Juwita Rahayu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017