Ponorogo (ANTARA News) - Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengakui upaya untuk menemukan korban longsor yang diduga masih tertimbun tidaklah gampang karena timbunan tanah yang tebal dan luas, dengan 32 rumah warga terdampak.

"Bukan pesimis ya, tapi bagaimanapun kami harus jujur juga bahwa ketinggian di zona A lokasi pencarian paling atas atau titik nol itu diperkirakan ada delapan rumah dengan ketebalan tanah mencapai 30 meter," kata Ipong dikonfirmasi wartawan, Rabu.

Ipong tak mau sikap realistisnya tersebut diterjemahkan sebagai pesimistis.

"Bukan pesimis ya. Susah juga ngomongnya, nanti kalau pesimis kan kasihan masyarakat yang jadi korban seakan tidak ada harapan," ujarnya.

Kendati upaya pencarian akan terus dilakukan, Ipong menyatakan akan ada evaluasi pada akhir masa pencarian yang ditetapkan selama tujuh hari, terhitung mulai Minggu (2/4) hingga Sabtu (8/4).

"Selain itu kami juga akan melakukan koordinasi atau konseling dengan keluarga korban. Kalau mereka masih menginginkan untuk terus dicari dan hasil evaluasi memungkinkan, pencarian akan dilanjutkan hingga tujuh hari lagi," katanya.

Namun, apabila hingga akhir pencarian periode kedua korban belum diketemukan semuanya, pemerintah daerah akan merekomendasikan penghentian pencarian kepada BPBD dan tim SAR gabungan.

"Saya rasa kami akan mempertimbangkan itu jika hingga perpanjangan masa pencarian tetap tidak membuahkan hasil maksimal," kata Ipong.

Memasuki hari keempat pencarian atau hari kelima sejak longsor terjadi pada Sabtu (1/4) pagi sekitar pukul 07.30 WIB, tiga dari 28 korban hilang telah berhasil diketemukan tim SAR gabungan.

Ketiga korban itu masing-masing diidentifikasi tim DVI Biddokkes Polda Jatim sebagai jasad korban Katemi (70), Iwan Danang Suwandi (27), dan Sunadi (47).

Ketiga korban diketemukan di sektor C atau sekitar area ujung "lidah" longsor yang memanjang berbelok hingga radius 1,5 kilometer dari titik nol, lokasi ambrolnya lereng Gunung Gede dengan ketinggian mencapai 150-an meter.

Sebanyak 35 rumah milik 32 keluarga rusak dan terkubur bersama 28 korban yang sebagian bertani dan masih tinggal di dalam/sekitar rumah saat longsor menerjang permukiman mereka.

Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017