Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Kamis ditutup menguat dan mencetak rekor tertinggi baru yang ke-17 dalam tahun ini, yang didorong oleh terus menguatnya nilai tukar rupiah. IHSG ditutup naik 9,053 poin atau 0,44 persen menjadi 2.053,031 memperbarui rekor sebelumnya pada level 2.037,978 pada penutupan 9 Mei 2007 kemarin, sedangkan indeks LQ45 menguat 1,683 poin atau 0,39 persen ke posisi 432,440. Volume perdagangan mencapai 3,751 miliar saham dengan nilai Rp3,577 triliun dari 50.135 kali transaksi. Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas Alfiansyah kepada ANTARA, Rabu, mengatakan bahwa kenaikan indeks BEJ lebih disebabkan terus menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Pada Kamis ini rupiah diperdagangkan pada kisaran 8.735-8.810 per dolar, naik 65 basis poin posisi penutupan sebelumnya. Namun, lanjut Alfian, sebenarnya pasar saham mengalami tekanan jual yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari pergerakan saham didominasi saham yang turun sebanyak 108 jenis dibanding yang naik 86 dan 48 bergerak mendatar. "Kenaikan indeks lebih ditopang oleh saham-saham unggulan, terutama dari group Astra yang terus melanjutkan kenaikannya," katanya. Menurut dia, kenaikan saham-saham unggulan ini lebih didominasi saham-saham yang sensitif suku bunga setelah Bank Indonesia kembali menurunkan BI-rate sebesar 25 basis poin menjadi 8,75 persen. Selain itu, Kata Luki, naiknya indeks karena mengikuti kenaikan sebagian besar bursa regional karena dampak kebijakan The Fed yang menahan suku bunganya di level 5,25 persen. "The Fed yang menahan suku bunganya ini diterima positif oleh bursa regional," ungkapnya. Pada perdagangan Kamis ini kenaikan indeks dipimpin oleh saham Astra Internasional (ASII), Agis (TMPI), Astra Agro Lestari (AALI), Bank Mandiri (BMRI) dan United Tractors (UNTR). Saham ASII menguat Rp400 menjadi Rp16.200, TMPI menambah Rp200 ke level Rp2.040, AALI melonjak Rp150 ke posisi Rp15.000, BMRI terangkat Rp25 ke Rp3.150 dan UNTR naik Rp200 ke harga Rp7.750.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007