Sydney (ANTARA News) - Perhitungan sementara hasil pemilihan presiden (Pilpres) putaran kedua di Timor Leste, Kamis, menunjukkan Perdana Menteri Jose Ramos Horta memimpin perolehan suara atas Ketua Parlemen Francisco Guterres. Perhitungan suara dari 13 distrik menunjukkan Horta menang di 12 distrik, sementara itu Guterres hanya unggul di distrik Bacau. Radio ABC Australia, yang melaporkan dari Dili, ibukota Timor Leste, memperkirakan Horta kemungkinan akan menang dengan memperoleh hampir 75 persen suara. Pilpres ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan secara lokal sejak negara separuh pulau berjarak 500 km dari Australia bagian utara itu memperoleh kemerdekaan lima tahun silam. Pemilihan umum bulan depan akan memutuskan komposisi parlemen dan menunjukkan apakah Presiden Xanana Gusmao memiliki pendudung populer untuk menggeser Partai Fretilin. Ramos Horta, seorang sekutu politik Gusmao seperti dilansir DPA, berada di urutan kedua dalam Pilpres putaran pertama sebulan lalu. Ia diunggulkan dalam Pilpres putaran kedua karena lima dari enam kandidat yang gagal maju ke putaran kedua menganjurkan pendukung mereka untuk memilihnya. Guterres dari Partai Fretilin menempati posisi puncak pada Pilpres putaran pertama namun gagal memperoleh 50 suara yang diperlukan. Fretilin yang kini mempersiapkan diri menjelang pemilu kedua di negara itu memiliki 55 dari 88 kursi di parlemen saat ini. Pemimpin Fretilin Mari Alkatiri, perdana menteri pertama negara itu, sebelumnya dipaksa melepaskan jabatannya dan digantikan Ramos Horta menyusul terjadinya aksi anarkis tahun silam. Pasukan perdamaian internasional di bawah pimpinan Australia akan tetap berada di sana hingga keamanan benar-benar pulih. Ramos Horta dan Gusmao telah lama merencanakan untuk melansir pekerjaan. Lebih dari 81 persen dari 522.000 pemilih yang terdafar, ikut dalam Pilpres putaran pertama itu. Hasil resmi Pilpres putaran kedua ini tidak akan diumumkan hingga pekan depan.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007