Dili (ANTARA News) - Penghitungan suara hasil pemilu presiden fase kedua Timor Timur masih berlangsung, untuk sementara kandidat independen, Jose Manuel Ramos-Horta, unggul jauh atas rivalnya, Lu-Olo, di Distrik Aileu. Juru Bicara CNE, Maria A Sarmento, kepada pers, di Dili, Kamis, menyatakan, seluruh distrik masih harus bekerja keras merampungkan penghitungan suara. Persentase terbesar hasil penghitungan baru diperoleh di Distrik Aileu, yaitu 100 persen. "Di sana Horta mendapat 15.919 suara sedangkan Lu-Olo 1.065 suara. Distrik Baucau direncanakan akan menyetorkan hasil penghitungan total pada petang hari ini," katanya. Laporan yang masuk kepada CNE, katanya, menyebutkan hasil persentase penyelesaian penghitungan suara adalah Distrik Dili sebanyak 48 persen, Distrik Manatuto (34 persen), Distrik Ermera (37 persen), Distrik Ainaro (41 persen), Distrik Covalima (30 persen), Distrik Viqueque (34 persen), Distrik Lautem (34 persen), Distrik Bobonaro (91 persen), dan Distrik Manufahi baru menyelesaikan delapan persen. Selama pemilu fase kedua dilaksanakan, katanya, secara resmi diterima beberapa laporan pelanggaran, yaitu di Distrik Lautem, Distrik Viqueque, Distrik Ainaro, Distrik Baucau, Distrik Ermera, dan Distrik Dili. "Di Lautem, dilaporkan ada 84 lembar kertas suara yang telah diberikan tanda kepada salah kandidat nomor satu, Lu-Olo, sebelum kertas itu dibawakan ke TPS. Kami telah menyelidiki kasus itu dan hasilnya bias menjadi dasar mengubah hasil pemilihan di sana," katanya. Di Distrik Viqueque, terdapat pelanggaran batas usia pemilih, karena ada banyak pemilih yang tidak diijinkan ikut memilih setelah Ketua TPS setempat melarang mereka masuk ke dalam barisan pemilih. Alasannya, usia mereka ternyata belum 17 tahun, usia minimal untuk boleh ikut memilih. Padahal, mereka boleh memilih pada pemilu putaran pertama pada 9 April lalu. "Selain itu, CNE juga telah menerima daftar nama calon anggota parlemen yang akan diajukan dalam pemilu parlemen nanti. Partai politik yang menyetor nama itu adalah PST dan PMD. Ini menjadi masalah tersendiri, karena hanya tersisa dua hari lagi bagi partai untuk memberikan daftar namanya dan kami memiliki 10 hari untuk memverifikasi hal itu," katanya. Sementara itu, ANTARA News menyaksikan kepulangan konvoi truk dan mobil besar milik pemerintah Timor Timur dan PBB dari Maliana, Distrik Bobonaro, yang membawa kertas-kertas suara untuk dihitung di tingkat pusat di Dili. Selain itu, lima helicopter juga melintas di udara ke arah Distrik Bobonaro dan Distrik Ainaro untuk menjemput kertas suara agar juga dihitung dan diverifikasi di tingkat pusat. Masyarakat banyak yang menyambut baik jalan pemilu kali ini. Di perbatasan Indonesia- Timor Timur, di Batugade, masalah pemilu dan hitung-hitungan politik menjadi menu utama pembicaraan masyarakat setempat. Tidak saja bagi mereka, para petugas imigrasi, bea cukai, dan polisi perbatasan Timor Timur yang diposkan di Batugade juga ramai membicarakan masalah itu. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007