Tokyo (ANTARA News) - Para pengguna komuter Jepang akan dianjurkan bekerja dari rumah selama satu hari dalam latihan nasional untuk Olimpiade 2020 yang diharapkan pihak berwenang dapat mengurangi kemacetan di jalan dan transportasi umum.

Tokyo telah menyatakan 24 Juli -- tepatnya tiga tahun sebelum upacara pembukaan ajang kompetisi musim panas --  sebagai "Hari Kerja Jarak Jauh" dan menginginkan perusahaan-perusahaan dan departemen pemerintah membiarkan para pegawai bekerja dari jarak jauh.

London memperkenalkan kebijakan serupa pada Olimpiade 2012 dengan 80 persen pebisnis di kota berpartisipasi menurut Kementerian Dalam Negeri Jepang, yang mengumumkan rencananya pada Selasa.

Greater Tokyo, dengan populasi lebih dari 30 juta orang -- sekitar seperempat dari seluruh penduduk Jepang --, terkenal dengan kereta dan kereta bawah tanahnya yang padat di jam sibuk pagi hari.

Rencana penerapan kerja dari jarak jauh tersebut merupakan bagian dari upaya Perdana Menteri Shinzo Abe untuk mengubah tradisi gila kerja Jepang, tempat para pria rutin menghabiskan waktu berjam-jam di kantor dan sedikit menghabiskan waktu bersama keluarga.

Pemerintah Jepang baru-baru ini mengumumkan inisiatif pertamanya untuk membatasi lembur dalam upaya mengatasi karoshi, atau kematian karena bekerja berlebihan, dan berharap lebih banyak karyawan memilih bekerja dari rumah setelah Olimpiade selesai sebagai sebuah warisan abadi.

"Selama Olimpiade Tokyo, kami memperkirakan kemacetan lalu lintas yang serius terutama pada upacara pembukaan," kata Menteri Dalam Negeri Sanae Takaichi.

"Kami yakin kerja jarak jauh akan memiliki dampak signifikan dalam mengurangi kemacetan lalu lintas dan kepadatan komuter," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Lebih dari 60 perusahaan, termasuk nama-nama besar seperti perusahaan minuman Suntory, Japan Airlines dan Microsoft, sejauh ini berjanji untuk berpartisipasi.

Penyelenggara berharap sampai 1.000 perusahaan ikut ambil bagian dalam upaya itu menurut warta kantor berita Kyodo. (hs)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017