Padang (ANTARA News) - Akademisi Fakultas Hukum Internasional Universitas Andalass (Unand), Firman Hasan SH LLM, menyakini Presiden Timor Leste terpilih Jose Ramos Horta, akan mengikuti sebagian jejak Xanana Gusmao. "Kemenangan Ramos logikanya jelas didukung Xanana, sehingga ada keyakinan jejak kepemimpinan presiden terpilih itu tentu akan mengikuti pendahulunya," kata Firman Hasan kepada ANTARA News di Padang, Minggu. Jose Ramos Horta terpilih dalam Pilpres Timor Leste, dan menang mutlak 70 persen suara. Xanana Gusmao mengundurkan diri dari presiden, dengan alasan belum berhasil mensejahterakan Timor Leste. Xanana sendiri ketika masih memimpin, justru ingin menutup lembaran hitam, tidak ingin lagi mengungkit masa lampau atau lebih menatap masa depan. Menurut Firman, Horta --mantan Perdana Menteri Timor Leste itu --didukung Xanana--, konsekwesinya ia perlu mengikuti jejak Xanana, kendati sebagian. "Ramos Horta pasti mengikuti jejak Xanana, kalau tidak logikanya tentu tidak didukung, namun Indonesia tidak perlu risau, yang penting Presiden Timor Leste terpilih dapat memulihkan keamanan di negara itu," katanya. Terkait Timor Leste masih mengantungkan pemenuhan kebutuhan pokoknya dari Indonesia, menurut Firman, Indonesia punya beban kemanusian untuk memenuhi kebutuhan makanan rakyat Timor Leste. Jika Indonesia tidak mau membantu, maka sebagai negara tetangga terdekat tentu akan di cap jelek dunia. Kendati terkesan terpaksa, ada rasa kemanusian Pemerintah Indonesia membantu memenuhi kebutuhan makanan eksodus Indonesia yang lebih memilih berdiam di negara itu. Firman berharap, Timor Leste kembali tentram, dan sejumlan pasukan keamanan militer --kelompok anti kemerdekaan-- negara itu berdiam di pergunungan, seyogyanya segera meletakan senjata membangun kehidupan yang lebih baik. "Dengan tentramnya Timor Leste, Indonesia tidak perlu lagi men-standby-kan TNI di perbatasan, sebab berbiaya tinggi, dan biaya itu juga bisa digunakan untuk meningkatka

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007