Paris (ANTARA News) - Isteri Nicolas Sarkozy dilaporkan tidak memilih dalam pemilihan presiden (pilpres) putaran kedua Prancis yang menempatkan suaminya memperoleh kemenangan, kata satu laman Internet, Minggu. Laman itu juga menjelaskan ada satu surat kabar yang memiliki informasi pertama telah mengalah pada tekanan untuk tidak mengungkapkan hal itu. Rue89.com, laman baru yang condong ke kiri yang dibuat oleh wartawan yang biasa bekerja untuk harian Liberation, mempertalikan berita bahwa Cecilia Sarkozy tidak memilih dalam putaran kedua pemilihan 6 Mei itu dengan surat kabat Minggu Le Journal du Dimanche. Namun, laman Internet itu menambahkan, tulisan yang direncanakan itu "telah disensor" oleh redaktur pelaksana dan oleh pemilih surat kabar tersebut, Arnaud Largardere, industriawan dan teman presiden yang akan datang itu. Ketika dihubungi, redaktur pelaksana surat kabar itu Jacques Esperandieu mengatakan bahwa ia secara pribadi telah mengambil keputusan untuk tidak mempubikasikan tulisan itu, menilai setelah pertimbangan lama bahwa hal itu merupakan "ruang-lingkup pribadi". Ia juga telah menerima "sejumlah tertentu telpon dari orang yang menekankan sangat pribadi dan sangat personalnya sifar informasi itu", kata Esperandieu. Juru bicara Nicolas Sarkozy, Franck Louvrier, membantah pernyataan situs Internet itu bahwa sejumlah anggota pengiring presiden terpilih itu telah mempergunakan tekanan pada surat kabar tersebut untuk menghentikan tulisan yang akan dipublikasikan itu. "Hal itu tidak benar," kata Louvrier. Laman Internet itu mengatakan, wartawan surat kabar tersebut telah menemukan bahwa ibu negara yang sedang menunggu itu tidak memberikan suara ketika mereka menguji bagaimana pasangan itu menghabiskan hari pemilihan 6 Mei. Mereka mengatakan telah mendapat selembar foto dari gulungan film pemilih umum sebagai bukti. Cecilia Sarkozy (48) adalah seorang bekas model dan eksekutif humas independen yang dinilai galak, dan dianggap sebagai tidak mungkin untuk dengan mudah melakukan peran berhati-hati sebagai ibu negara. Ia dengan mencolok absen dari kampanye pemilihan Sarkozy, yang menimbulkan gunjingan dan membangkitkan kembali ingatan 2005, ketika pasangan itu terpisah selama beberapa bulan. Seolah-olah untuk mengatasi gosip itu, ia difoto memilih dengan Sarkozy dan merayakan kemenangannya dalam satu dua pekan lalu, tapi kembali absen dari sisinya ketika ia memilih dalam putaran kedua yang menentukan 6 Mei 2007. Nicolas Sarkozy akan mengambilalih (jabatan) dari Jacques Chirac sebagai presiden Rabu, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007