Pontianak (ANTARA News) - Kapolda Kalimantan Barat, Brigadir Jenderal (Pol) Erwin Triwanto menyatakan, pelaksanaan Operasi Patuh 2017, dilaksanakan dengan mengedepankan tindakan yang humanis, yakni 3S, senyum, sapa dan salam.

"Operasi Patuh Kapuas 2017 dalam 14 hari ke depannya, harus dilaksanakan dengan senyum, sapa dan salam dalam usaha penertiban lalu lintas di Kalbar," kata Erwin Triwanto di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan, permasalahan di bidang lalu lintas saat ini telah berkembang dengan cepat dan dinamis. Hal ini sebagai dampak dari meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan populasi penduduk, yang memerlukan alat transportasi sebagai sarana mobilitasnya.

"Operasi Patuh digelar rutin setiap tahunnya dalam menyambut atau menjelang Perayaan Idul Fitri," ungkapnya.

Menurut dia, dalam melaksanakan amanat undang-undang, Polri khususnya Polisi lalu lintas memiliki fungsi, yakni edukasi, identifikasi dan registrasi pengemudi dan kendaraan, rekayasa lalu lintas, dan penegakan hukum.

Kemudian lanjutnya lagi, ada yang namanya K3I, yakni komunikasi, koordinasi, komando, kendali, serta informasi. Koordinator pemangku kepentingan lainnya, memberikan rekomendasi dampak lalu lintas dan Korwas PPNS.

"Jadi dalam pelaksanaan Operasi Patuh ini, yang menjadi fokus dan perhatian kami, adalah keselamatan bagi pengguna jalan. Keselamatan memang sesuatu yang pertama dan utama dalam berlalu lintas," katanya.

Data Polda Kalbar, mencatat jumlah kecelakaan lalu lintas pada Operasi Patuh 2016, tercatat sebanyak 2.542 kejadian. "Ini mengalami peningkatan 132 kejadian atau 5 persen jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2015 yakni sebanyak 2.410 kejadian," katanya.

Sementara itu, jumlah pelanggaran lalu lintas yang tercatat dalam Operasi Patuh 2016 sejumlah 750.107 pelanggaran. "Ini meningkat 18 persen dari tahun 2015, dengan jumlah tilang sebanyak 62.161 lembar, dan teguran sejumlah 12.034 teguran," terangnya.

Data lain, menurut dia, bahwa korban meninggal yang tercatat dalam Operasi Patuh 2016 sebanyak 412 orang atau mengalami penurunan sebanyak 76 orang, bila dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebanyak 488 orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas," katanya.

Ada pun jumlah korban luka berat sepanjang digelarnya Operasi Patuh 2016 tercatat sebanyak 724 orang atau mengalami peningkatan sebanyak 56 orang atau 8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 yakni sebanyak 688 orang.

"Dari hasil evaluasi kami, bahwa dominasi pelanggaran yang terjadi adalah pelanggaran kelengkapan surat-surat kendaraan, tidak mengggunakan sabuk pengaman, dan pelanggaran terhadap rambu atau marka jalan," katanya.

Kapolda Kalbar, menambahkan dalam pelaksanaan Operasi Patuh 2017, harus lebih mengutamakan tindakan represif, berupa penegakkan hukum penilangan yang terukur bagi para pelanggar lalu lintas, tanpa mengesampingkan kegiatan preemtif dan preventif.

Pewarta: Andilala
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017