Jakarta (ANTARA News) - PT Summarecon Agung Tbk meraih pendapatan bersih selama tahun 2006 sekitar Rp965,25 miliar meningkat sekitar 21 persen dibanding 2005 yang tercatat Rp797,93 miliar. "Dengan membaiknya pertumbuhan perekonomian secara umum pada semester kedua 2006 telah membawa angin segar terhadap pasar properti, sehingga perusahaan meraih pendapatan bersih Rp965,25 miliar," kata Dirut PT Summarecon Agung Tbk, Johanes Mardjuki, kepada pers usai menghadiri RUPS di Jakarta, Rabu. Dikatakannya, akibat meningkatnya harga pokok penjualan sebagai pengaruh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), maka kenaikan laba bersih yang berhasil dikukuhkan tahun 2006 tidak sebesar peningkatan pendapatan yaitu hanya sebesar Rp168,10 miliar yang berarti naik 11,2 persen dibanding tahun 2005 yang tercatat Rp151,21 miliar. "Laba bersih per saham pada 2006 mencapai Rp61 per saham, dengan dividen tunai yang akan dibagikan kepada pemegang saham sebesar Rp13 dengan nilai total Rp35,8 miliar," kata Johanes. Tercapainya pendapatan bersih pada 2006 sebesar Rp965,25 miliar itu, kontribusi terbesar dari penjualan rumah, rukan dan apartemen di Summarecon Kelapa Gading maupun di Summarecon Serpong yang nilainya mencapai rp632,32 miliar atau 65,5 persen dari total pendapatan yang berarti mengalami kenaikan penjualan 30,8 persen atau senilai Rp193,84 miliar yang tercatat Rp438,48 miliar. Sementara itu, kontribusi pendapatan lain adalah dari unit bisnis properti untuk disewakan yaitu sebesar Rp300 miliar atau 31,1 persen dari total pendapatan yang berarti mengalami kenaikan sebesar Rp14,76 miliar atau mengalami peningkatan 5,2 persen dari 2005 yang mencapai nilai rp285,24 miliar. "Summarecon akan terus berupaya memperkuat basis pendapatan terutama dengan adanya perluasan Mal Kelapa Gading dan pengembangan baru Summarecon Mal Serpong," katanya. Ditahun 2007, pihaknya merasa optimis daya beli masyarakat akan meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga performa kinerja Summarecon akan memberikan hasil yang positif bagi para stakeholders-nya. Dalam upaya melakukan perluasan, pihaknya akan membangun kota Mandiri di Bekasi dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti Ruko, Mal, Pusat perbelanjaan, perbankan dan perumahan. Pihaknya kini sudah memiliki lahan sekitar 150 ha dan akan dikembangkan menjadi 300 ha, pembangunan tahap pertama akan dilakukan dibidang prasarana seperti jalan, jembatan serta saluran air dengan nilai Rp100 miliar. "Perkembangan kota Mandiri di Bekasi mulai awal tahun 2008 berlangsung selama 10 tahun yang terdiri 300.000 unit rumah dan untuk kelas menengah ke atas dan prasarana fasilitas lainnya," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007