Singaraja (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat menggelar "Buleleng Education Expo" atau pameran pendidikan serangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila.

"Buleleng Education Expo (BEE) II juga merupakan agenda rutin tahunan yang pada pagelaran kali ini dirangkaian dengan peringatan Hari Lahir Pancasila melibatkan para pelajar dan generasi muda di Bali Utara," kata Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ketika memantau stand pameran BEE 2017 di Gedung Kesenian Gede Manik, Kota Singaraja, Kamis.

Ia mengatakan, pihaknya mengajak generasi muda di daerah itu memahami makna keberagaman dan arti toleransi terlebih pemuda merupakan penerus pembangunan di masa mendatang.

Generasi muda, kata dia, memiliki tanggung jawab luar biasa dalam hal pembangunan bangsa terlebih lagi dominan penduduk saat ini dominan pada usia produktif.

"Kita punya misi bersama bagaimana menjadikan Indonesia menjadi negara maju pada 2045 mendatang. Tentu para generasi muda kitalah yang nantinya harus berperan penting dalam membawa kemajuan itu," kata dia.

Terkait BEE, Agus Suradnyana menilai gelaran tersebut juga dapat dikemas sebagai ajang komunikasi antarsekolah di Buleleng, utamanya dalam pemerataana kualitas pendidikan.

"Mereka (siswa) bisa berinteraksi antarsatu dengan yang lain. Baik siswa yang bersekolah di desa maupun di perkotaan. Hal ini tentu sangat bagus sekali," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, mengatakan, BEE 2017 mengambil tema "Perluas Aksesnya, Tingkatkan Kualitasnya". Makna tema tersebut bagaimana memperluas akses pendidikan hingga pelosok desa dan juga meningkatkan kualitas pendidikan yang ada.

Suyasa memaparkan, BEE menampilkan berbagai jenis perlombaan dan pameran. Tercatat sebanyak 52 stand pameran dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi dan juga puluhan perlombaan bidang pendidikan dan seni budaya.

Selain itu, ada berbagai macam lomba diantaranya Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang mempertandingkan 13 nomor lomba yang akan diselenggarakan di panggung terbuka di luar Gedung Kesenian.

"Kami menyiapkan dua panggung. Satu panggung terbuka di luar gedung kesenian dan satu di dalam gedung kesenian. Lomba dan atraksi di dalam maupun di luar Gedung Kesenian akan melibatkan hampir ribuan siswa dan guru selama lima hari tersebut," ucap Suyasa.

Pewarta: IMB Andi Purnomo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017