Tokyo (ANTARA News) - Wapres Jusuf kalla mengatakan pemerintah meginginkan terjadi perubahan secepatnya di sektor perkeretaapian, mengingat moda transportasi tersebut sudah 'kehilangan' citranya sebagai angkutan masal yang aman dan nyaman. Hal itu disampaikan Wapres Jusuf Kalla usai menerima pimpinan perusahaan jasa konstruksi kereta api Tokyo Construction Co. di Tokyo, Kamis. "Secara total konsep mengenai kereta api ini sudah harus diubah, karena kereta api sempat memiliki citra yang cukup baik, namun sekarang sudah tidak lagi. Kita harus perbaiki sistem angkutan yang paling banyak di pakai warga ini," kata Wapres, yang dalam pertemuan itu didampingi Menhub Jusman Syafii Djamal dan juga Direktur PT Kereta Api Indonesia, Ronny Wahyudi. Wapres dalam kesempatan itu mengatakan bahwa pembangunan kereta api Indonesia secara modern harus sudah dilakukan. Untuk itu pembangunan jalur kereta api antara Manggarai hingga ke Bandara Soekarno Hatta harus dilakukan tahun ini juga. Wapres juga mengkhawatirkan kondisi yang terjadi di moda angkutan tersebut, yang menurutnya sedang terjadi demoralisasi dari karyawannya, sarana dan prasarana yang tidak lagi memadai dan juga sudah memasuki usia pemakaian yang lama serta banyaknya korban jiwa yang terjadi di sektor angkutan ini. "Makanya saya minta Menhub utuk melakukan pengkajian kerjasama yang ditawarkan oleh perusahaan Tokyo Construction itu," ujar Jusuf Kalla. Sementara itu, Seijiro Motomura, pimpinan senior Tokyo Construction Co., mengemukanan pihaknya hanya menawarkan teknologi konstruksi kereta api berikut manajamen yang modern. "Kami bertemu dengan Wapres dan mencoba memperlihatkan teknologi dan konstruksi yang biasa di pakai dalam kereta api di Tokyo," ujarnya. Ia mencontohkan bagaimana kontruksi bangunan stasiun kerata api di Tokyo yang digabungkan dengan pusat pertokoan dan kemudahan akses lainnya, sehingga menjadikan stasiun di Tokyo menjadi nyaman dan efisien serta efektif seperti sekarang. Menhub Jusman Syafii Djamal mengatakan pihaknya masih mempelajari dulu apa yang ditawarkan oleh pihak Tokyo Construction, sehingga belum bisa mengambil keputusan. Manggarai-Soekarno-Hatta Dalama kesempatan itu, Wapres juga menjelaskan saat ini pemerintah bertekad untuk menyelesaikan proyek pembangunan jalur kereta api dari Manggarai ke Bandara Soekarno-Hatta agar Indonesia juga memiliki sarana transportasi yang murah, cepat dan nyaman serta efisien, seperti yang dimiliki negara lainnya di ASEAN. "Bayangkan Indonesia tidak memiliki fasilitas jalur kereta api yang menghubungkan pusat kota dengan bandara. Padahal jika itu selesai dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga," ujarnya. Wapres juga meminta Menhub agar secepatnya menuntaskan proyek ini dalam dua tahun (2009), seperti yang sudah diprogramkan sebelumnya oleh mantan Menhub Hatta Rajasa. "Kalau nanti gagal, maka proyek ini akan diambil alih oleh pemerintah, bagaimanapun tidak boleh gagal. Ini demi rakyat juga," katanya. Proyek itu diperkirakan menelan biaya sekitar Rp1,3 triliun dan akan melibatkan dua perusahaan, yaitu PT KAI dan PT Angkasa Pura. Stasiun yang dibangun di sepanjang jalur nantinya diperkirakan mengikuti konsep di Jepang. Stasiun pemberhentiannya merupakan gabungan antara konstruksi kereta api dan pusat pertokoan dan bisnis. Untuk mempercepat proyek, Menhub mengatakan akan dimulai tahun ini juga dan sudah disiapkan anggaran sebesar Rp108 miliar untuk pembebasan lahan, sedangkan untuk sarana kereta apinya berikut fasilitas jalurnya disediakan dana sebesar Rp400 miliar. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007