Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Pembela Hak Sipil dan Publik (Lapasip) mendesak Mulyana W Kusumah untuk mengungkapkan nama-nama penerima dana asing dalam kampanye Pemilu Pemilihan Presiden 2004. Lapasip, dalam aksi unjukrasa di depan Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta, Jumat menginginkan agar Mulyana segera membeberkan fakta sebenarnya tentang penerimaan dana asing tersebut. "Kita ingin agar Mulyana tidak menutupi kebenaran. Kami ingin bertemu dengan Mulyana dan menyampaikan keinginan kami langsung kepadanya," kata jurubicara Lapasip, Desyana, di tengah-tengah aksi unjukrasa yang mulai berlangsung pada pukul 10.30 WIB. Menurut Desyana, pernyataan Mulyana tentang telah terjadinya penggunaan dana asing dalam Pilpres 2004, harus diusut tuntas dan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Untuk itu, Lapasip menuntut agar Mulyana segera mengungkap secara transparan penerima dana asing ini, mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar segera mengusut kasus itu, serta meminta DPR memanggil KPU. Penggunaan dana asing dalam Pilpres 2004, katanya, telah melanggar undang-undang nomor 23 tahun 2003 tentang Pilpres yang melarang penerimaan dana dari negara atau lembaga asing, penyumbang yang tidak jelas identitasnya, serta pemerintah, BUMN dan BUMD. Dalam aksi unjukrasa tersebut Lapasip meminta kepada Kepala Rutan untuk mempertemukan mereka dengan Mulyana, walaupun hanya satu menit untuk menyampaikan tuntutan mereka. Namun keinginan ini tidak dapat terpenuhi karena menurut Kasi Pelayanan Tahanan, Suherman, Mulyana menyatakan tidak dapat menemui mereka karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan. "Pak Mulyana sedang sakit dan tidak dapat keluar untuk menerima tuntutan ini," katanya, saat menemui para pengunjuk rasa di depan pagar Rutan. Ia mengatakan saat ini kondisi Mulyana tidak memungkinkan untuk dapat keluar dan meminta agar para pengunjuk rasa menyampaikan tuntutan mereka secara tertulis untuk disampaikan kepada Mulayana. "Sesegera mungkin jika Pak Mulyana telah siap untuk berbicara, maka kami siap untuk memfasilitasi," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007