Yogyakarta (ANTARA News) - Investor asing kini mulai tertarik untuk menanam modal pada pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) di berbagai daerah di Indonesia. "Saat ini sudah ada beberapa investor asing yang masuk, antara lain Malaysia dan negara-negara Timur Tengah, sedangkan yang lain masih dalam proses," kata Menteri Perumahan Rakyat, Yusuf Asy`ari, saat acara penutupan program pemulihan desa terpadu `Elnusa`, di Yogyakarta, Minggu. Bagi para investor asing tersebut, kata dia, diharapkan untuk bekerja sama dengan perusahaan lokal dalam pembangunan rusunawa. "Menjalankan bisnis tak cukup hanya dengan membaca aturan, tetapi akan lebih baik jika bekerja sama dengan perusahaan lokal yang lebih paham aturannya," kata dia. Pemerintah, kata dia, cukup fleksibel dalam menerapkan aturan rancangan fisik pembangunan rusunawa. "Tetapi untuk investor asing, saya berharap dibangun rusunawa besar, misalnya bangunan dengan 20 lantai," katanya. Saat ini rusunawa telah terbangun di kota-kota besar, terutama sebagai fasilitas untuk mahasiswa, seperti di Medan, Batam, Padang dan seluruh kota di Pulau Jawa. Lokasi pembangunan rusunawa tetap akan dilakukan di kawasan padat penduduk dan lahan yang terbatas karena kecenderungan di Indonesia, warga yang masih memiliki lahan luas akan memilih tinggal di rumah. Status tanah yang digunakan dapat menggunakan tanah milik pemerintah daerah, negara, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). (*)

Copyright © ANTARA 2007