Kowloon, Hong Kong (ANTARA News) - Lagu yang melambungkan nama penyanyi asal Inggris, Mika, dan sering membuatnya disebut sebagai "reinkarnasi" mendiang Freddy Mercury berjudul "Grace Kelly", ternyata ditulisnya setelah ditolak label. Dalam lagu yang disebut Mika "berisi kemarahan, tapi dinyanyikan dengan penuh kegembiraan" itu tertulis lirik-lirik yang mengungkapkan perasaannya ketika diminta label untuk menulis satu lagu yang akan menjadi hits. "Saya mendapat kesulitan dengan pihak label yang meminta saya untuk menulis lagu hits, seperti pop atau balada," kata Mika ketika ditemui ANTARA News di Intercontinental Hotel, Hong Kong, awal pekan ini. Kesal dengan permintaan tersebut, ia menulis "Grace Kelly" yang kemudian dikirimnya ke pihak label tersebut. "Saya kirimin mereka lagu itu, dan mereka tidak pernah menelpon saya kembali. Bukannya saya ingin mereka menelpon balik, karena kalau begitu maka lagu itu tidak mengena," kata Mika setengah bercanda. Selain Freddy Mercury, Mika juga sering dibandingkan dengan Bee Gees, bahkan Scissor Sisters, penyamaan yang tidak terlalu disukainya meskipun tetap dianggapnya sebagai pujian. "Memang dibandingkan seperti itu dapat menimbulkan tekanan bagi saya, tapi saya tidak terlalu menyeriusinya. Saya cuma mengerjakan apa yang harus saya kerjakan," katanya. Album debutnya "Life in Cartoon Motion" akhirnya benar-benar menjadi sebuah album yang "sangat Mika", ia bermain-main dengan konsep, melodi, lirik bahkan sampul album yang sangat unik. Sangat rendah hati, penyanyi muda berusia 22 tahun itu mengaku kaget dengan sambutan hangat yang diterimanya di Hongkong. "Saya turun dari pesawat dan banyak orang yang telah menunggu. Dan saya sempat bingung, `Ada apa ini`," katanya. Ia juga sempat menyatakan keinginan untuk mengunjungi para penggemarnya di Indonesia, sebuah negara yang dikenalnya karena ia menyukai makanan Indonesia terutama nasi goreng. "Saya ingin membawa `sirkus` saya ini ke seluruh Asia dan Indonesia juga, jadi undanglah saya," kata Mika menambahkan. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007