Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 13 anggota Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir Grati, Pasuruan, Kamis, dibawa ke Surabaya untuk menjalani pemeriksaan intensif, terkait insiden penembakan yang menewaskan empat warga sipil. Komandan Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lantamal V, Surabaya, Kolonel (PM) Totok Budi Susanto ketika dihubungi ANTARA dari Surabaya mengemukakan tindakan itu dilakukan untuk memudahkan proses pemeriksaan. "Ke-13 anggota yang diduga terlibat dalam peristiwa penembakan, termasuk Komandan Puslatpur yang sudah diganti (Mayor Husni Sukarwo) juga akan diperiksa," ungkapnya, sesuai memimpin olah tempat kejadian perkara (TKP). Ia mengemukakan saat ini pihaknya baru memeriksa saksi-saksi yang diduga mengetahui peristiwa itu. Namun, untuk saksi korban belum bisa dimintai keterangan menunggu kondisi mereka membaik. Tim Pomal tidak kesulitan meminta keterangan para saksi. Mengenai pemeriksaan pelaku sendiri, ia menjelaskan masih dalam tahap awal dan belum bisa dijadikan kesimpulan. Ia berjanji untuk menuntaskan kasus itu secepatnya, sehingga bisa segera diproses secara hukum militer. (*)

Copyright © ANTARA 2007