Palangka Raya (ANTARA News) - Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, H. Rusliansyah, MAP meminta pemkot setempat agar memprioritaskan penyaluran hewan kurban untuk masyarakat di daerah pinggiran.

"Penyembelihan hewan kurban di perkotaan banyak, selain sebagian besar warga kota telah sering makan daging. Apalagi wilayah yang memiliki masjid besar seperti Masjid Raya juga banyak warganya yang berkurban," katanya di Palangka Raya, Senin.

Politisi Golkar itu mengatakan, prioritas pembagian kurban untuk masyarakat pinggiran ini diperlukan sebagai salah satu bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah.

Terlebih lagi, lanjut dia, tingkat perekonomian warga pinggiran berbeda jauh dengan warga perkotaan.

Untuk itu, pria yang digadang-gadang akan mencalonkan diri sebagai Wali Kota Palangka Raya pada Pilkada 2018 ini meminta pemerintah kota semakin selektif memilih sasaran pembagian hewan kurban.

Saat ini, pemerintah kota melalui bagian kesejahteraan masyarakat telah menyiapkan sebanyak 60 sapi yang nanti akan didistribusikan pada sejumlah masjid dan musala di kota setempat.

Penyerahan 60 hewan kurban kepada para penerima direncanakan pada H-1 Idul Adha di Rumah Potong Hewan (RPH) di Kelurahan Kalampangan, Kota Palangka Raya.

Di sisi lain, anggota Komisi C DPRD "Kota Cantik", Mukarramah meminta pemerintah kota juga memberi pelatihan kepada para pengurus masjid dan penjaga terkait tatacara menyembelih kurban sesuai syariat.

"Agar nantinya dalam proses penyembelihan, kurban memenuhi kriteria aman, sehat, utuh dan halal atau (ASUH)," katanya.

Masyarakat juga diminta untuk teliti sebelum membeli hewan kurban sehingga kelayakan sapi maupun kambing kurban memenuhi kriteria.

Biasanya, khusus untuk hewan kurban yang dipastikan sehat dan memenuhi kriteria, sapi maupun kambing yang dijual pedagang akan dipasang peneng atau tanda sehati dibagian tali dekat telinga dan leher.

"Harus dipastikan hewan tidak cacat, memenuhi persyaratan baik umur berat badan serta kondisi kesehatannya, termasuk bebas dari penyakit cacing, antraks maupun penyakit berbahaya lainnya. Perhatikan dengan teliti karena yang memenuhi kriteria ada label khusus yang diberikan," katanya.

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017