Seoul (ANTARA News) - Korea Utara pada Rabu menyatakan telah meluncurkan rudal melintasi Jepang pada Selasa, kali pertama mereka mengakui peluncuran rudal semacam itu.

Peluncuran tersebut mewakili eskalasi besar Pyongyang dalam menghadapi ketegangan terkait program senjatanya, yang mencakup ancaman penembakan rudal ke wilayah Guam Amerika Serikat dan memicu peringatan Presiden Donald Trump.

Peluncuran rudal berjangkauan menengah Hwasong-12 diawasi oleh pemimpin Kim Jong-un menurut kantor berita pemerintah Korean Central News Agency (KCNA).

Rudal itu "melintasi langit di atas semenanjung Oshima Hokkaido dan Cape Erimo dari Jepang di sepanjang jalur penerbangan yang sudah ditetapkan dan secara akurat mencapai target di perairan Pasifik utara" menurut laporan KCNA yang dikutip kantor berita AFP.

Militer Korea Selatan pada Selasa menyatakan rudal itu telah menempuh perjalanan sekitar 2.700 kilometer dan mencapai ketinggian maksimum 550 kilometer.

"Peluncuran tersebut tidak berdampak pada keamanan negara-negara tetangga," kata KCNA, menambahkan bahwa Kim mengungkapkan "kepuasan luar biasa" mengenai peluncuran itu.

Akan ada "lebih banyak uji peluncuran roket balistik dengan Pasifik sebagai target di masa depan", kata Kim sebagaimana dikutip KCNA.

Peluncuran itu, menurut KCNA, dilakukan untuk menandai ulang tahun ke-107 perjanjian Jepang-Korea tahun 1910, yang menaungi penjajahan Jepang di semenanjung Korea. (hs)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017