Mereka mengikuti sholat di situ karena kompleks Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur, di Jalan Tun Razak, sedang direnovasi sehingga Aula Hasanuddin tidak bisa digunakan karena dipakai untuk pelayanan.
Sholat Idul Adha dipimpin imam H Abdul Halim Syihab yang juga sebagai khatib.
Dalam khotbah-nya Ustadz Halim Syihab mengimbau agar masyarakat Indonesia di Kuala Lumpur memaknai Idul Adha dengan merefleksikan kembali pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan ketaatannya kepada Allah SWT.
"Keimanan Nabi Ibrahim menjalankan perintah Allah SWT tanpa mengira sulitnya rintangan yang dihadapi. Termasuk saat menerima perintah menyembelih putranya, Nabi Ismail," katanya.
Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Drs H Agustinus Suharto MPd, dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang sekaligus permintaan maaf atas keterbatasan tempat sholat di sekolah Indonesia Kuala Lumpur yang belum mampu menampung jumlah jamaah yang banyak.
"Kami minta maaf manakala ada yang tidak kebagian konsumsi karena jemaah yang datang ada sekitar 1.000 orang," katanya.
Dia juga menyampaikan, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur masih menerima penyaluran hewan kurban hingga Senin (4/9), saat diselenggarakan pemotongan hewan.
Sejumlah diplomat Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur hadir, di antaranya Wakil Duta Besar Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur, Andreano Erwin, Atase Imigrasi, Mulkan Lekat, Atase Perhubungan, M Abduh, Atase Pendidikan, Prof Dr Ari Purbayanto, Fungsi Konsuler, Yusron B Ambary.
Juga sejumlah tokoh masyarakat Indonesia di antaranya Kepala Bank Mandiri Remittance, Wahyu Surachmat, Ketua PKB Malaysia, Saiful Aiman, Ketua Partai Nasdem, Tengku Adnan dan lain-lain.
Sementara itu sejumlah organisasi masyarakat, di antaranya Dewan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah akan menyembelih hewan kurban, Sabtu besok (2/9).
Beberapa kelompok masyarakat Indonesia seperti yang ada di Mandiri Cargo sudah menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban Jumat ini.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
