Jakarta (ANTARA News)- Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan festival Makassar International Eight Festival and Forum (F8) dan Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) 2017 sebagai acara yang sangat menarik.

"Kami sangat menghargai ide kreativtas pemerintah kota Makassar yang berhasil menggelar festival menarik ini," ujar Triawan di Jakarta, Kamis.

Dia menambahkan dengan suksesnya penyelenggaraan festival tidak bisa lepas dari peran pemerintah kota dalam pengembangan ekonomi kreatif.

"Peran pemerintah dalam pengembangan ekonomi kreatif di daerah. Ini sungguh sangat luar biasa wajar jika pertumbuhan ekonomi di Makassar mendapat pujian langsung dari presiden, pertumbuhan tertinggi di dunia saat ini," ujar Triawan.

Pertumbuhan ekonomi di Makassar ini dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya pemberdayaan potensi pelaku usaha dan komunitas kreatif yang dikelolah secara maksimal melalui event F8 yang berlangsung selama lima hari kedepan.

Dia melihat penyelenggaraan event F8 ini telah mempresentasikan keterlibatan 13 dari 16 sub sektor ekonomi kreatif. Diantaranya, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film, animasi video, fotografi, koreo, kuliner, musik dan penerbitan, serta periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan keberadaan siaran televisi dan radio.

"Semua itu adalah tanggung jawab kami di Bekraf dan dilaksanakan dengan nyata di kota ini," kata dia.

Apalagi pada penyelenggaraan pertama Makassar F8 di tahun 2016 lalu yang berlangsung selama tiga hari, perputaran atau transaksi uang tunai di lokasi kegiatan mencapai kurang lebih Rp5 miliar. Itu semua, lanjutnya, menyatunya sinergitas antara unsu akademi, komunitas, pelaku usaha dan pemerintah.

"Penyatuan sinergitas kokoh ini mempertontonkan kepada dunia, bahwa produk kreasi dan inovatif di kota ini memiliki daya saing dan keunggulan yang kas," ucap Triawan.

Dia berharap keunggulan yang dimiliki kota yang merupakan pintu gerbang perekonomian Kawasan Timur Indonesia (KTI) nantinya dapat mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat secara meluas.

"Sehingga ekonomi kreatif benar-benar menjadi tulang punggung ekonomi," tukas dia.

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017