Jakarta (ANTARA News) - Pemilik gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ), PT First Jakarta International (FJI), menyatakan bahwa harga sewa gedung untuk PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) mencapai sekira Rp14 miliar hingga Rp15 miliar per tahun. Tarif tersebut, menurut FJI, merupakan harga khusus kepada PT BEJ, dan FJI berharap BEJ tetap berkantor di kawasan terpadu Sudirman (SCBD). "Kami telah memberikan special rate untuk BEJ. Sebagai pemilik dan pengelola gedung kami juga memberikan service terbaik kepada BEJ dan tenant lainnya. Harga sewa yang kami kenakan sekitar Rp14 miliar sampai Rp15 miliar," kata Deputy Building Manager PT FJI, Lily Muliana, kepada wartawan di Jakarta, Selasa. Lily mengatakan, harga sebesar itu sudah termasuk rental dan "service charge". "Tidak benar yang menyebutkan harga sewa gedung untuk BEJ sebesar Rp180 miliar setahun," ujarnya. "Sejauh ini hubungan kami dengan BEJ baik-baik saja dan tidak ada masalah. Kami lihat BEJ lebih `prefer stay` di SCBD. Namun kita lihat saja hasil RUPS nanti yang salah satunya mengagendakan kajian mengenai kepindahan BEJ," tambahnya. BEJ tengah melakukan pengkajian tentang rencana tersebut. Kajian itu menjadi pembahasan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) BEJ yang akan dilaksanakan, Rabu. Lili mengatakan, BEJ menyewa ruang kantornya seluas 10.124 meter persegi. "Saat ini jumlah penyewa Gedung BEJ sekitar 100 tenan," ujarnya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007