Legian, Bali (ANTARA News) - Bali Open Piano Competition 2017 resmi ditutup dengan sempurna oleh Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya pada Asdep Segmen Pasar Personal Kementerian Pariwisata RI, Ni Putu Gayatri.

"Selamat kepada para pemenang dan jadilah pianis yang handal dan mengharumkan nama Indonesia. Acara ini sangat penting sekali untuk mengembangkan dan memberi ruang bagi para pianis muda serta bertalenta dalam menunjukkan talentanya dalam memainkan piano," ujar Ni Putu Gayatri saat penutupan Bali Open Piano Competition 2017 di Legian, Minggu.

Ia mengatakan penyelenggaraan kompetisi bergengsi ini berlangsung lancar serta aman.

Para pianis mancanegara yang berasal dari Australia, Korea Selatan, Prancis, Singapura, dan Jepang mengaku nyaman dan tidak terpengaruh oleh aktivitas vulkanik Gunung Agung.

"Para peserta baik dalam negeri maupun mancanegara antusias untuk mengikuti acara ini. Semuanya berjalan dengan lancar, aman dan tertib," ujar dia.

Ia mengatakan acara bergengsi ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan jumlah wisatawan domestik maupun asing yang berkunjung ke Bali.

"Setiap satu peserta minimal membawa empat sampai lima anggota keluarganya. Mereka tentu sudah pesan hotel dan minimal menginap sampai lima hari. Setelah mereka berkompetisi, baru setelah itu liburan menikmati Bali. Mulai dari belanja, wisata kuliner, menikmati pertunjukan budaya dan lainnya," ujar Gayatri.

Dengan demikian mereka merupakan turis kelas menengah ke atas dengan pengeluaran yang besar.

Terkait aktivitas vulkanik Gunung Agung, Gayatri menegaskan para peserta serta pengunjung mengaku tidak terganggu dengan aktivitas vulkanik Gunung Agung.

"Lokasi wisata di daerah Bali Selatan jauh dari Gunung Agung. Aktivitas pariwisata di Bali Selatan berjalan normal," kata dia.

Selain itu, Bandara Internasional Ngurah Rai juga jauh jaraknya dengan Gunung Agung. Aktivitas penerbangan normal. Jadi tidak ada alasan untuk khawatir dengan keselamatan berwisata di Bali.

Hal senada juga diungkapkan oleh Robert (45), turis asal Australia. Menurut Robert, ia mengaku tidak khawatir terkait aktivitas Gunung Agung.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait aktivitas Gunung Agung, karena lokasi wisata di daerah Bali Selatan seperti Kuta, Legian, Tanah Lot, dan sebagainya sangat jauh dari Gunung Agung," ungkap dia.

Ia bersama kelima anggota keluarganya sudah berada di Bali selama enam hari.

"Kami sudah mengunjungi beberapa lokasi wisata di Bali seperti Tanah Lot, Pantai Kuta, Seminyak, daerah Legian, serta Garuda Wisnu Kencana. Lokasi-lokasi tersebut sangat bagus sekali dan saya menikmati berlibur di pulau ini," ujar dia.

(ANTARA/Azis Kurmala)

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Bali Open Piano Competition 2017, Eleonora Aprilita mengatakan, antusias dan animo peserta kompetisi yang sangat baik menjadi bukti bahwa musik piano semakin populer di kalangan generasi muda kita.

Sehingga perlu adanya suatu kompetisi piano ditingkat regional, nasional, maupun internasional yang bisa dijadikan barometer kemampuan diantara para kompetitor.

Ia mengatakan kompetisi piano tahun ini adalah penyelenggaraan Bali Open Piano Competition kedua kalinya.

"Jumlah peserta kompetisi piano tahun ini meningkat. Kalau tahun lalu ada 110 peserta, tahun ini meningkat jadi 150 peserta," kata dia.

Animo dari para pianis muda, orang tua dan para pengamat musik khususnya instrumen piano juga luar biasa.

Ia mengatakan kompetisi tahunan ini menjadi acuan bagi peserta mancanegara baik dari negara-negara Asia, Amerika, maupun Eropa.

"Kalau 10 tahun lalu Indonesia selalu menjadikan Singapura sebagai acuan. Saat ini Indonesia malah menjadi acuan untuk kompetisi-kompetisi piano berstandar dunia, khususnya musik klasik. Para juri dalam kompetisi ini sangat berkompeten dalam bidangnya masing-masing," kata dia.

Ia mengucapkan selamat kepada para pemenang Bali Open Piano Competition 2017 dan semoga para pianis handal tersebut dapat menjadi kebanggaan Indonesia di masa depan.

Pewarta: Azis K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017