Addis Ababa (ANTARA News) - Sudan Selasa menerima pengerahan pasukan cangkokan Uni Arfika (UA) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke wilayahnya yang dirusak-perang Darfur, menurut pernyataan bersama UA-PBB dan Sudan di Addis Ababa. Pernyataan tersebut mengatakan pemerintah Sudan telah "menerima proposal bersama mengenai operasi cangkokan itu" setelah memperoleh penjelasan dan klarifikasi dari kedua badan internasional tersebut. Para utusan pada pembicaraan tiga-arah di ibukota Ethiopia itu "setuju mengenai perlunya gencatan senjata segera, konprehensif yang disertai dengan proses politik inklusif", kata pernyataan yang dibacakan oleh Komisaris Perdamaian dan Keamanan UA, Said Djinnit. "Operasi yang diusulkan itu akan menyumbang sekali pada penstabilan situasi di Darfur, menurut dimensi politik, kemanusiaan dan keamanannya," katanya. Khartoum sebelumnya menolak upaya untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian PBB ke Darfur, tempat konflik empat tahun telah menewaskan sedikitnya 200.000 orang dan memaksa lebih dari dua juta orang pergi dari rumah mereka, menurut PBB. Sudan membantah jumlah itu, mengatakan 9.000 orang tewas sejak perang meletus awal 2003 ketika pemberontak etnik minoritas memberontak melawan pemerintah Khartoum, yang kemudian memperoleh kelompok milisi Janjaweed untuk membantu menghancurkan pemberontakan. Sekarang ini ada sekitar 7.000 tentara penjaga perdamaian AU di wilayah itu tapi mereka tidak dapat membendung bentrokan di wilayah seukuran Prancis itu karena kekurangan sekali dana dan peralatan. Khartoum mencapai perjanjian dengan pemberontak Darfur 5 Mei 2006 di Nigeria, tapi hanya satu dari tiga kelompok pemberontak yang berunding mendukung perjanjian tersebut dan kekerasan sejak itu meningkat. Kekerasan itu, yang merintangi operasi kemanusiaan yang efektif, dan perpecahan pemberontak Darfur, telah merusak upaya untuk menstabilkan wilayah tersebut, demikian AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007