Beijing (ANTARA News) - Trem yang digerakkan hidrogen dan berteknologi superkapasitor mulai meluncur dan beroperasi di Tangshan, Provinsi Hebei, China.

Sejumlah media resmi setempat, Sabtu, menyebutkan bahwa peluncuran trem hibrida tersebut menandai langkah besar negara itu dalam mengaplikasikan energi hijau pada sektor transportasi publik.

Trem ini merupakan trem hibrida pertama di dunia yang menggunakan hidrogen sebagai sumber energi utama, demikian klaim China Railway Rolling Corp (CRRC) Tangshan Co atas kreasi barunya itu.

"Hanya air yang akan dipancarkan dari trem itu sehingga benar-benar ramah lingkungan," kata Li Ming selaku manajer teknologi di perusahaan tersebut sebagaimana dikutip China Daily.

Menurut dia, hal itulah yang membedakan trem buatannya dengan trem listrik pada umumnya yang digerakkan baterai litium sehingga menimbulkan polusi.

Saat ini biaya hidrogen lebih rendah daripada bahan bakar minyak sehingga untuk masa mendatang trem tersebut bisa digunakan secara luas.

Teknologi superkapasitor bisa menghasilkan daya listrik yang besar saat mesin trem mulai dihidupkan.

Dengan kemampuan produksi yang mencapai 50 unit trem setiap tahun, CRRC Tangshan mulai memperkenalkan angkutan umum tersebut ke kota-kota lain, seperti Quanzhou (Provinsi Fujian), Taizhou (Provinsi Zhejiang), Tianjin, dan Toronto di Kanada.

Li menambahkan bahwa tiga gerbong dengan 66 kursi dapat melaju dengan kecepatan 40-70 kilometer per jam dan dapat mengisi ulang 12 kilogram hidrogen dalam tempo 15 menit.


Rute baru China-Eropa

Sementara itu, di Wuhan, Provinsi Hubei, telah diberangkatkan kereta pengangkut barang-barang dari China tujuan Dourges, Prancis.

Peluncuran tersebut menandai beroperasinya rute baru China-Eropa sepanjang 10.815 kilometer.

Kereta barang tersebut melintasi Kazakhstan, Rusia, Belarusia, Polandia, dan Jerman dengan waktu tempuh sekitar 20 hari.

Kereta pertama yang terdiri dari 41 unit kontainer itu berisi produk-produk elektronik dan pakaian olahraga.

Hingga 20 Oktober 2017, sebanyak 277 kereta telah mengangkut 25 ribu unit kontainer menuju Eropa.

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017