Islamabad (ANTARA News) - Mantan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif hadir di pengadilan pada Jumat, sehari setelah kembali dari luar negeri untuk menjalani sidang tuduhan korupsi yang membuatnya diberhentikan dan menjadi target surat perintah penangkapan.

Dalam sebuah sidang singkat di Islamabad, Sharif membayar dua surat jaminan sebesar lima juta rupee masing-masing sebelum pergi dengan keamanan ketat, kata pengacaranya Khawaja Haris kepada AFP.

Pengadilan akan digelar kembali pada 7 November.

Mantan perdana menteri itu, yang dipaksa mundur oleh Mahkamah Agung pada Juli karena sebuah skandal terkait bocornya Panama Papers, telah mendapatkan surat perintah penangkapan karena tidak hadir dalam sidang sejak awal Oktober.

Sejak itu dia menghabiskan sebagian besar waktunya di London, tempat istrinya menjalani perawatan kanker. Dia tiba di Islamabad pada Kamis.

Sharif menjadi perdana menteri ke-15 dalam sejarah 70 tahun Pakistan yang digulingkan sebelum menyelesaikan masa jabatan, setelah penyelidikan korupsi.

Sharif dan para pendukungnya membantah tuduhan tersebut dan mengisyaratkan adanya sebuah konspirasi politik yang didalangi oleh militer yang berkuasa.

"Saya pergi ke Pakistan meski istri saya menjalani kemoterapi, untuk sebuah kasus palsu," katanya kepada media di London sebelum berangkat.

"Sistem Pakistan memiliki kontradiksi ... semua ini harus diubah, sekaranglah waktu untuk mengubahnya."(hs)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017