"Atlet berprestasi dalam kejurnas berpotensi menjadi wakil Indonesia di ajang Asian Games 2018,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Yogyakarta mendapat kepercayaan dari Federasi Panjat Tebing Indonesia sebagai tuan rumah Kejuaraan Nasional Panjat Tebing yang digelar di kompleks Stadion Mandalakrida Yogyakarta pada 19-25 November 2017.

Ketua Panitia Kejurnas Panjat Tebing, Heri Indrianto saat pembukaan Kejurnas Panjat Tebing di Kompleks Stadion Mandalakrida Yogyakarta, Senin, mengatakan ajang itu diikuti sedikitnya 249 atlet dari 29 provinsi.

"Mereka akan memperebutkan 21 medali emas," kata Heri.

Menurut dia, sesuai rencana perhelatan Kejurnas Panjat Tebing awalnya akan dilaksanakan di Bali. Namun, rencana itu berubah karena saat persiapan terhalang musibah di Gunung Agung.

Ia menyebutkan ada sebanyak tiga nomor yang dilombakan dalam kejusnas tersebut yakni speed, lead, dan boulder.

Heri mengatakan penyelenggaraan Kejurnas Panjat Tebing ini sekaligus menjadi tolok ukur pembinaan atlet di setiap daerah.

"Kami juga hendak melihat sejauh mana keberhasilan pembinaan atlet di tingkat daerah," kata dia.

Manajer Kompetisi Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Pontas Sitanggang mengatakan ajang Kejurnas Panjat Tebing itu sangat penting untuk mengetahui sejauh mana prestasi yang dapat diraih masing-masing atlet di daerah.

"Atlet berprestasi dalam kejurnas berpotensi menjadi wakil Indonesia di ajang Asian Games 2018," kata dia.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengatakan kejurnas tersebut akan berfungsi sebagai sarana membangun silaturahmi, komunikasi, dan mengukur pembinaan.

"Ini sekaligus menjaring bibit berprestasi dan menjadi motivasi di daerah agar meningkatkan prestasi," kata Paku Alam X. 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017