Tegucigalpa, Honduras (ANTARA News) - Pendukung calon dari oposisi Honduras, Salvador Nasralla --yang bersaing dalam pemilihan umum meskipun dengan peluang tipis melawan petahana, terus mengamuk di beberapa bagian negeri itu, Jumat (1/12).

Kerusuhan tersebut membuat Nasralla menggunakan lembaga penyiaran untuk mengatakan pendukungnya memprotes "secara damai", dan perusuh adalah penyusup dari Partai Nasional, yang berkuasa.

Pemrotes memecahkan kaca jendela bank dan menjarah barang dari toko-toko di San Pedro Sula, sementara yang lain memasang penghalang jalan untuk mengganggu lalu-lintas di Ibu Kota Honduras, Tegucigalpa.

Polisi berada di jalan untuk memindahkan batu dan ban kendaraan dari jalan raya, tapi menahan diri sehingga tidak bentrok dengan pemrotes, demikian seperti dilaporkan Xinhua.

Gangguan pada Kamis malam membuat dirilisnya laporan bahwa sembilan orang cedera di Tegucigalpa, San Pedro Sula dan La Ceiba, di bagian utara negeri tersebut.

Masih pada Kamis, sebagian bangunan Balai Kota di Kota Kecil Siguatepeque di bagian tengah negeri itu rusak akibat kebakaran, karena banyak orang menjarah pasar swalayan dan toko elektronik.

Kantor harian La Prensa di San Pedro Sula juga dirusak.

Sejauh ini, menurut Pengadilan Tertinggi Pemilihan Umum (TSE), hasil dari pemilihan presiden pada Minggu menempatkan Nasralla di belakang Presiden Juan Orlando Hernandez, dengan perolehan 41,4 persen suara berbanding 42,9 persen.

TSE pada Jumat memulai penghitungan sebanyak 1.301 kotak suara dan sesudah itu lembaga tersebut akan mengeluarkan hasil akhir penghitungan.

Nasralla telah menuduh TSE berada di bawah pengaruh pemerintah.

(Uu.C003)

Pewarta: Chaidar A
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017