Yogyakarta (Antara News) –Monosodium Glutamate (MSG) dan rasa umami ternyata dapat membantu usus halus untuk menyerap gizi dalam makanan, hal ini disampaikan Prof. sardjono dalam seminar yang diadakan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Yogyakarta bekerjasama dengan Poltekkes Jakarta untuk membahas rasa umami dan Monosodium Glutamate (MSG). Ajinomoto berpartisipasi dalam seminar ini dalam rangka mengedukasi para ahli gizi dan calon ahli gizi yang menjadi key opinion leader (KOL) di masa depan terkait gizi dan pangan.

”Kandungan MSG yang didominasi oleh Glutamate (78%) yang memiliki fungsi penting bagi tubuh. Penelitian Singh tahun 2005, 96% glutamate yang kita konsumsi berperan sebagai sumber energi bagi usus halus dalam proses penyerapan zat gizi dari makanan,” Prof. Sardjono dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM di Yogyakarta.

Umami yang merupakan rasa dasar ke-5 dan di Indonesi dikenal dengan nama “Gurih” yang dalam dunia kuliner dideskripsikan kepada makanan yang lezat dan enak. Rasa gurih begitu disukai oleh masyarakat Indonesia yang sering kali mengunjungi tempat kuliner seperti rumah makan untuk menyantap aneka rasa hidangan masakan/makanan dengan cita rasa Umami.

 Rasa umami salah satunya dapat diperoleh dari Bahan Tambahan Pangan (BTP) penguat rasa MSG. Persepsi masyarakat terkait MSG masih dikaitkan dengan isu kesehatan. Seminar ini menjawab isu-isu keamanan MSG tersebut dengan menghadirkan pembicara-pembicara yang kompeten di bidangnya seperti.

 MSG sebagai bumbu umami banyak digunakan dan disukai oleh masyarakat Indonesia, tetapi ironisnya persepsi masyarakat akan MSG masih banyak yang keliru. Dr. Marudut, yang sejak 2007 dipercaya menjadi bagian dari tim Per Review Direktorat Keamanan Pangan, Deputi Keamanan Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memaparkan kajian keamanan MSG dari JECFA (tim gabungan FAO & WHO dari PBB terkait BTP), US-FDA, FSANZ dan Kementerian Kesehatan melalui Permenkes no. 33 tahun 2012 dan juga PP BPOM no 23 tahun 2013, menyatakan MSG sebagai BTP penguat rasa yang aman digunakan dengan batas asupan harian “Secukupnya”. Definisi secukupnya atau Acceptable daily Intake (ADI) not specified yaitu toksisitas sangat rendah berdasarkan penelitian dari JECFA dan tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

Herni Astuti dari Poltekkes Yogyakarta turut menjelaskan salah satu keuntungan menggunakan bumbu umami bagi orang-orang yang sedang menjalani diet hipertensi, sebab makanan mereka yang rendah natrium sering tidak mengunggah cita rasa. “Peran bumbu umami dalam diet DASH (Diet Approach Stop Hypertension) untuk memperlezat makanan yang rendah kadar natriumnya,”kata Herni.

Pewarta: Melanius P.K.
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017