Surabaya (ANTARA News) - Kondisi cuaca di sebagian wilayah Indonesia yang diselimuti awan dan berpotensi hujan, masih akan berlangsung hingga tiga hari ke depan sebagai dampak fenomena La-nina. "Selanjutnya, pada hari berikutnya gejala La-nina juga akan masih terasa, tapi tidak sampai berturut-turut," kata Praktisi Cuaca dan Kelautan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Maritim Tanjung Perak Surabaya, Eko Prasetyo, Rabu. Gejala La-nina adalah sebuah fenomena musim hujan yang dirasakan pada saat musim kemarau. Namun, kata Eko, gejala La-nina saat ini merupakan La-nina lemah, karena hujan yang terjadi intensitasnya ringgan hingga sedang. Tapi, lanjutnya, di belahan bumi Utara, intensitas hujan justru sebaliknya, sedang hingga deras. "Bahkan bisa mengakibatkan banjir bandang," ujarnya. Menurut dia, di belahan bumi utara kini sedang berlangsung pemanasan yang luar biasa, karena posisi matahari disana, di sekitar 23,5 derajat Lintang Utara. Meski di belahan bumi Utara udara sangat panas, tapi di belahan bumi Selatan justru sebaliknya, temperatur sangat rendah sehingga saat ini berlangsung musim dingin, termasuk di benua Australia. Fenomena dingin di Australia juga dirasakan di sebagian besar Indonesia, khususnya yang berada di belahan bumi Selatan atau Lintang Selatan. Sebab, angin yang bertiup dominan dari benua Australia. "Fenomena dingin itu akan berlangsung hingga empat bulan ke depan," kata Eko Prasetyo.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007