Daya tarik IMM Cologne tidak bisa dipungkiri memang. Hal itu terbukti ketika Presiden Joko Widodo masih aktif sebagai pengusaha mebel, beliau rutin mengikuti pameran ini."
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 10 industri mebel nasional terbang ke Jerman untuk mengikuti pameran terbesar di Eropa yakni IMM Cologne 2018. 




Sekjen Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur menyampaikan bahwa hal tersebut adalah upaya untuk mendongkrak ekspor mebel yang ditargetkan mencapai 5 miliar dollar AS hingga akhir 2019.



"Kami selalu melakukan promosi melalui keikutsertaan dalam pameran-pameran bertaraf internasional, seperti halnya pameran yang diselenggarakan oleh Koelnmese Gmbh di Cologne Jerman ini," kata Sobur di Jakarta, Rabu.



Pameran yang digelar pada 15-21 Januari 2018 ini menempati area seluas 239.500 meter persegi dengan menggunakan 11 hall dan diikuti oleh 1.361 peserta dari 51 negara. Adapun paviliun mebel Indonesia berada di Hall 5.2.



"Daya tarik IMM Cologne tidak bisa dipungkiri memang. Hal itu terbukti ketika Presiden Joko Widodo masih aktif sebagai pengusaha mebel, beliau rutin mengikuti pameran ini," kata Sobur.



Tidak hanya itu, pengusaha mebel asal Indonesiapun ikut berpartisipasi pada pameran ini sejak 2011 hingga 2016, di bawah naungan Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) dan pada 2017 di bawah naungan HIMKI.



Selain mempromosikan produk mebel nasional di pasar global, HIMKI juga ingin mencari buyer tetap yang berpotensi untuk membuat pesanan, baik dalam setahun, dua tahun ke depan, ataupun jangka panjang.



"Dengan begitu hubungan buyers dengan para buyer dari berbagai negara, khususnya Eropa, dapat terjalin dengan baik. Kami juga ingin membangun jejaring bisnis di tingkat internasional," ujar Sobur.



Dari pameran tersebut, HIMKI menargetkan perolehan devisa sebesar 200 juta dollar AS yang berasal dari transaksi di tempat dan tindak lanjut dari pesanan-pesanan selama setahun untuk pasaran Eropa.






Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018