Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia tidak khawatir meski turnamen bulu tangkis tur dunia level 2 (Super 1.000) Indonesia Terbuka 2018 belum memperoleh sponsor.

Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PBSI (PP PBSI) Achmad Budiharto, di Jakarta, Rabu, mengatakan ketiadaan sponsor untuk turnamen tahun 2018 yang berhadiah total 1,25 juta dolar AS tersebut tidak terlepas dari perjanjian baru yang dibuat oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dengan perbankan global asal China HSBC untuk jangka waktu 2018-2022.

"Sebelumnya kan memang sponsor kami adalah BCA, tetapi karena sekarang `Global Sponsor` tur dunia BWF itu HSBC, maka BCA tidak boleh menjadi `main tittle` turnamen," kata Budiharto.

Saat ini, lanjut Budiharto, pihaknya masih mencari-cari sponsor yang cocok untuk bisa turut membantu penyelenggaraan turnamen yang termasuk salah satu yang terelit di dunia itu, untuk musim 2018, selain All England dan China Terbuka.

Sebagai gambaran, Budiharto menjelaskan, dengan hadiah sebesar 1,25 juta dolar AS, ditambah dengan berbagai biaya lainnya termasuk "sanction fee" sponsor membutuhkan sekitar Rp25 miliar, jika dikonversikan dengan nilai rupiah.

"Sebenarnya untuk Indonesia Terbuka itu, kami bisa habis Rp35-40 miliar. Tahun lalu BCA berikan Rp20 miliar dengan hadiah waktu itu 1 juta dolar AS, itu pun masih tetap ada sponsor tambahan dari Djarum Foundation," ujarnya.

Kendati terasa berat, federasi optimistis tetap akan mendapatkan sponsor untuk Indonesia Terbuka dan melaksanakan turnamen tersebut.

"Jika nantinya tidak mendapatkan sponsor, mungkin sponsor yang memang telah ada selama ini yakni blibli.com yang menghandle seluruhnya. Tapi kami berharap ada yang lain juga yang ikut bantu," ucap Budiharto.

Yang jelas, tambah Budiharto, turnamen tersebut harus terlaksana, karena selain ini merupakan kesempatan Indonesia untuk menggelar turnamen elit dunia, juga karena ada ancaman sanksi dan dicekal untuk menggelar turnamen oleh BWF.

"Ini kan soal kehormatan bangsa dan negara, kami sudah berjuang agar Indonesia menggelar turnamen level 2 yang hanya ada tiga negara dan jika tidak terlaksana ada regulasi yang mengaturnya dengan pemberian pinalti hingga pencekalan," ujar Budiharto.

Indonesia Terbuka 2018 sendiri akan dilangsungkan pada bulan Juli atau sekitar satu bulan menjelang hajatan besar di Indonesia, yakni Asian Games 2018 pada bulan Agustus.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018