Belfast (ANTARA News) - Ribuan polisi dan mantan polisi di Irlandia Utara, pada Jumat mendapat "lampu hijau" untuk mengajukan klaim kompensasi akibat stres yang disebabkan kerusuhan yang pernah terjadi selama berpuluh-puluh tahun di provinsi itu. Para polisi itu berpendapat bahwa para kepala polisi dan badan yang meninjau kinerja polisi hingga 2001, tidak menyediakan fasilitas yang memadai untuk menolong mereka dari trauma mental. Beberapa laporan memperkirakan, jika 5 ribu polisi yang mengajukan klaim tersebut berhasil mendapatkannya, maka dana yang diperlukan mencapai 100 juta poundsterling (sekitar Rp1,8 triliun) Setelah persidangan selama 102 hari di Pengadilan Tinggi Belfast, Hakim Patrick Coughlin dalam keputusannya mengemukakan, terdapat kegagalan dalam kampanye kesadaran stres dan kurang memadainya tindaklanjut beberapa kebijakan kesehatan mental. Dia juga mengatakan, para polisi memiliki budaya untuk menekan masalah psikologis, selain menggunakan alkohol untuk "menyembuhkan diri sendiri". Lebih dari tiga ribu orang tewas selama tiga dasawarsa kekerasan sektarian di Irlandia Utara. Secara umum, kekerasan itu berakhir lewat kesepakatan damai Jumat Agung pada 1998, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007