Beijing (ANTARA News) - China melaporkan selama semester pertama 2007 terjadi 159.000 kecelakaan lalu lintas dengan 37.000 jiwa tewas, sebanyak 189.000 luka-luka dengan total kerugian mencapai 540 juta yuan atau 71 juta dolar Amerika Serikat (AS). Laporan tersebut dikeluarkan oleh Direktorat Pengelolaan Lalu Lintas yang berada dibawah Kementerian Keamanan Publik, seperti dikutip Xinhua, di Beijing, Minggu. Dibanding pada periode yang sama pada 2006, jumlah kecelakaan lalu lintas sebesar itu turun 16,9 persen, jumlah kematian turun 12,2 persen, luka-luka turun 15,2 persen dan jumlah total kerugian material turun 29,6 persen. Kementerian mengemukakan penurunan angka lalu lintas disebabkan dengan tingginya kepedulian terhadap keselamatan di jalan raya dan ketaatan pengendara kendaraan bermotor mematuhi rambu-rambu. Kecelakaan lalu lintas terbesar selama ini disebabkan oleh tiga faktor yaitu kelebihan beban muatan, mengemudikan dengan kecepatan tinggi, dan kelelahan mengemudi. China telah memperketat peraturan dan ujian mengemudi sejak April 2007 dalam upaya untuk meningkatkan kepedulian terhadap keamanan pengemudi. Ketentuan peraturan baru harus lulus 10 dari 13 ujian praktek, diantaranya mendahului, berjalan dipersimpangan, serta mengemudikan pada malam hari. Para pemohon juga akan diuji mengemudi di jalan raya yang sesungguhnya dengan jalur tunggal lalu lintas yang setidaknya terdapat 60 mobil setiap jam. Sejumlah ahli mengatakan bahwa pengujian test baru itu terutama untuk meningkatkan kepedulian terhadap keselamatan, yang akan dapat meningkatkan kehati-hatian dalam mengemudi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007