Yogyakarta (ANTARA News) - Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, hingga saat ini masih diakui sebagai warisan budaya dunia, meski dalam hasil 'polling' sebuah lembaga swasta di Swiss tidak masuk lagi sebagai 'Keajaiban Dunia'. "Kriteria 'polling' tidak begitu jelas, belum bisa jadi patokan. Yang pasti, UNESCO masih mengakui Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia," kata dosen sejarah dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sumargono, Kamis. Kredibilitas 'polling' tersebut memang perlu dipertanyakan, karena kriterianya tidak jelas. Lain dengan UNESCO, kriterianya jelas, seperti aspek arkeologi dan keaslian. Meski demikian, kata dia, hasil 'polling' itu setidaknya bisa menjadi tantangan bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk lebih memperhatikan Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia dan tetap menjaga kelestarian candi Budha tersebut. Ia mengingatkan agar Candi Borobudur ditata dalam segala aspek agar lebih dikenal masyarakat internasional dan bisa menarik wisatawan mancanegara untuk mengunjungi candi yang menjadi tempat ibadah umat Budha dari seluruh Indonesia, bahkan negara-negara anggota ASEAN. "Salah satu penataan yang penting dilakukan adalah menertibkan pedagang asongan yang mengganggu wisatawan serta melakukan penghijauan di beberapa bagian di sekitar candi. Selain penataan, Candi Borobudur juga perlu lebih gencar dipromosikan untuk menarik kedatangan wisatawan mancanegara," katanya. Apalagi Borobudur selama ini juga dikenal sebagai tempat perayaan Waisak bagi umat Budha. Ini berarti candi tersebut juga menjadi obyek wisata religius yang tentu menarik bagi umat Budha di seluruh dunia. (*)

Copyright © ANTARA 2007