Solo, Jawa Tengah (ANTARA News) - Surabaya Bhayangkara Samator membutuhkan satu langkah lagi maju ke grand final setelah mengalahkan Jakarta BNI Taplus skor 3-0 (25-21, 26-24, 25-22) pada pertandingan final four putaran kedua Proliga 2018 di GOR Sritex Arena, Solo, Sabtu.

Tim putra Samator pada pertandingan pertamannya di Solo, berhasil mengalahkan Palembang Bank SumselBabel 3-1, dan kini yang kedua kembali meraih kemenangan melawan BNI Taplus, 3-0, sehingga tim asal Surabaya itu, hanya membutuhkan satu kali kemenangan lagi melawan Jakarta Pertamina Energi untuk maju ke grand final.

Samator menghadapi BNI Taplus yang disaksikan sekitar 3.000 penonton tersebut berjalan menarik dan kedua tim menampilkan permainan terbaik untuk bisa memenangkan pertandingan pad hari kedua final four Porliga di Solo ini.

Samator dengan menurunkan Nicolas Gonzalez, Rivan Nurmulki, Rendy Febrianttamami, Hadi Suharto, Henry Adenovian, dan Nizar Zulfikar, menghadapi BNI Taplus pada set pertama langsung menekan pertahanan lawan. Bahkan, smas-smas yang dilancarkan pemain Samator sulit dibendung BNI, sehingga sett pertama unggul 25-21.

Samator yang bermain konsisten baik melalui servis dan smas-smas tajam pada set kedua sempat mampu diimbangi BNI Taplus. Kedua tim sempat saling kerja mengejar dalam pengumpulan poin. Namun, Samator sempat disamakan skor 24-24, dan akhirnya mampu menyelesaikan set kedua 26-24.

Samator yang lebih unggul dalam servis dan pertahanan juga mampu menyelesaikan set ketiga, 25-22, sehingga skornya menjadi 3-0 untuk tim asal Surabaya itu.

Manager Surabaya Bhayangkara Samator, Nanang Masbudi, mengatakan, timnya sangat bersyukur bisa sukses yang kedua kali di Solo setelah mengalahkan BNI Taplus dengan skor 3-0. Timnya tinggal melawan Pertamina Energi yang digelar, Minggu (8/4)

Masbudi mengatakan kemenangan Samator atas BNI karena anak-anak bermain luar biasa, jika mereka sempat ketinggalan poin, pemainnya selalu mampu mengejar dan menyelesaikan semua game.

Namun, Mabudi berharap Pertamina Energi bisa memenangkan pertandingan melawan SumselBabel yang digelar Sabtu malam ini, sehingga memudahkan Samator maju ke final.

Pelatih Surabaya Bhayangkara Samator Barsjak Djanu T. mengatakan kemenangan Samator karena kepercayaan diri anak-anak makin baik. Kedua tim sebenarnya memiliki tehnik yang sama, tetapi Samator mentalnya dan kesiapan lebih baik.

"Kami melihat anak-anak bermain luar biasa, sehingga mereka mampu menekan lawan untuk senyelesaikan game demi game. Kami setiap pertandingan dianggap final," kata Barsjak.

Asisten Pelatih Jakarta BNI Taplus, Wayan Windu Segara, mengatakan, kekalahan BNI Taplus karena kesalahan yang terulang seperti pada pertandingan pertama soal menerimaan bola pertama yang kurang baik, sehingga mmudahkan lawan untuk menekan.

"Kami antisipasi bola pertama sering kurang bagus. Kami tidak bisa membendung serangan Samator," kata Wayan.

Pewarta: Bambang Marwoto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018