Jakarta (ANTARA News) - China dan Indonesia diharapkan bersama-sama dapat menentang proteksionisme perdagangan, ujar Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian.

Dubes Xiao Qian secara tegas menentang tindakan Amerika Serikat yang menerbitkan daftar produk China yang dikenai bea masuk tambahan 25 persen.

"China dan Amerika Serikat mempunyai hubungan dagang yang sangat luas dan kerja sama kedua negara tersebut saling menguntungkan," ujar Duta Besar Xiao Qian dalam wawancara khusus dengan Antara, di Jakarta, Selasa.

Daftar itu mencakup sekitar 1.300 produk impor China, dari industri kedirgantaraan, teknologi informasi dan komunikasi, robotika, sampai mesin.

Total nilai perdagangan untuk ke-1.300 produk China itu adalah 50 miliar dolar AS, seperti dikutip dari Xinhua.

Daftar tarif yang diusulkan itu didasarkan kepada disebut penyelidikan Section 301 mengenai dugaan praktik hak intelektual dan transfer teknologi China yang diluncurkan Pemerintahan Trump pada Agustus 2017.

"China dan Indonesia pernah mencapai konsensus mengenai sengketa terkait, tindakan Amerika Serikat tersebut melanggar konsensus antara kedua negara dan peraturan internasional Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). China secara tegas menentang kebijakan tersebut," ujar Dubes Xiao Qian.

Baca juga: China tambah kepemilikan surat utang AS pada Februari

Baca juga: Xinhua sebut kebijakan tarif Amerika Serikat akan berakhir dengan kekalahan

Baca juga: Amerika Serikat bersedia membicarakan masalah perdagangan dengan China

Baca juga: Trump ancam kenakan tarif tambahan 100 miliar dolar ke China


Ia mengatakan Amerika Serikat harus mengambil sikap dan posisi yang rasional dan mengabaikan unilateralisme dan proteksionisme perdagangan.

Pihak China sudah melaporkan tindakan salah pihak AS melalui mekanisme penyelesaian sengketa Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Kedua belah harus mengatasi perselisihan berdasarkan aturan perdagangan internasional, melalui konsultasi untuk mencari solusi terbaik (win-win solution).

Amerika Serikat harus tetap bekerja sama dengan China untuk mengembangkan perdagangan bilateral yang sehat yang menguntungkan kedua belah pihak, ujar dia.

"Kami tidak menginginkan perang dagang dengan negara mana pun, kita menginginkan kerja sama yang saling menguntungkan. Namun, apabila ada yang bersikeras memulai perang dagang, kami tidak takut dan siap mengambil langkah dengan skala dan intensitas setingkat untuk melawannya," kata Dubes Xiao Qian.

Selain itu, ia mengajak Indonesia untuk bersama-sama menghentikan unilateralisme dan proteksionisme perdagangan serta menjaga peraturan internasional Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
 

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018