Jakarta (ANTARA News) - Para pelaku koperasi dan UMKM di Indonesia diminta untuk memanfaatkan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM) agar semakin meningkat kemandirian usahanya.

Asdep Pendampingan Usaha, Kementerian Koperasi dan UKM Eviyanti di Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya ingin para pelaku KUMKM mulai memanfaatkan PLUT-KUMKM sebagai lembaga mediasi pengembangan usaha.

"Kami berharap KUMKM bisa melihat PLUT ini sebagai lembaga mediasi bagi pengembangan KUMKM yang mencakup peningkatan kinerja produksi, kinerja pemasaran, akses ke pembiayaan, pengembangan SDM, serta kinerja kelembagaan dalam rangka meningkatkan daya saing KUMKM," katanya.

Dengan PLUT-KUMKM, ia mengatakan, para pelaku koperasi dan UKM dapat semakin terdorong meningkat kapasitas dan kemandirian usahanya melalui penyediaan jasa non-finansial yang menyeluruh, terintegritas, dan bersifat stimulus.

Terlebih, kata dia, PLUT memang dirancang sebagai wadah mediasi bagi KUMKM dalam membangun hubungan dengan pemangku kepentingan lainnya.

"PLUT-KUMKM sebagai program terobosan menjadi suatu sistem yang di dalamnya menyinergikan pemangku kepentingan," katanya.

Pihaknya telah sejak beberapa tahun lalu mengembangkan program PLUT-KUMKM dan membangun fasilitasi gedung tersebut di berbagai provinsi di Tanah Air.

Gedung yang ada kemudian diarahkan melayani kebutuhan para pelaku KUMKM dari lima sisi meliputi kelembagaan, SDM, produksi, pembiayaan, dan pemasaran.

Pelayanan bisa dalam bentuk urusan kelembagaan meliputi panduan pembentukan dan pemantapan kelembagaan Koperasi dan UMKM, fasilitasi legalitas, penguatan sentra UKM/klaster/kawasan, pendataan, pendaftaran dan perizinan KUMKM, hingga advokasi atau perlindungan KUMKM.

Sementara untuk bidang Sumber Daya Manusia berupa pelatihan perkoperasian, kewirausahaan, dan magang. 

Bidang Produksi meliputi akses bahan baku, pengembangan produk --meliputi peningkatan kualitas, desain, merek dan kemasan--, diversivikasi produk, standarisasi dan sertifikasi produk, serta aplikasi teknologi.

Untuk bidang pembiayaan meliputi penyusunan rencana bisnis proposal usaha, fasilitasi dan mediasi kelembaga keuangan bank dan non-bank, pengelolaan keuangan, dan advokasi permodalan. 

Selanjutnya bidang pemasaran meliputi informasi pasar, promosi, peningkatan akses pasar, pengembangann jaringan pemasaran dan kemitraan, pemanfaatan IT (e-commerce), serta pengembangan data base yang terkait pengembangan KUMKM.
 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018