New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia lebih tinggi pada akhir perdagangan di New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchange pada Senin waktu setempat karena para pelaku pasar mengamati perkembangan seputar perjanjian nuklir dengan Iran.

Patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Juni harganya naik 0,47 dolar AS menjadi menetap di 68,57 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent, untuk pengiriman Juni harganya bertambah 0,53 dolar AS menjadi ditutup pada 75,17 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (30/4) mengungkap arsip yang dia klaim menunjukkan Iran menjalankan program rahasia untuk memproduksi senjata nuklir menurut CNBC menyusul pertemuannya selama akhir pekan lalu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo tentang kesepakatan nuklir Iran.

Pemerintahan Donald Trump mengatakan akan menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir dengan Iran bulan depan, jika tidak dapat mencapai kesepakatan dengan mitra Eropa untuk memperketat persyaratan perjanjian.

Para analis mengatakan penerapan kembali sanksi terhadap Iran bisa berkontribusi terhadap pengetatan persediaan minyak global.

Sebelumnya, para analis menunjukkan kemungkinan pemulihan harga minyak sejak kekhawatiran pasar mengenai penerapan kembali sanksi Amerika Serikat terhadap Iran, produsen terbesar ketiga di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Amerika Serikat memiliki waktu hingga 12 Mei untuk memutuskan apakah akan menghentikan perjanjian nuklir dengan Iran dan menerapkan kembali sanksi terhadap negara produsen minyak utama itu, demikian menurut siaran kantor berita Xinhua. (UU.A026)

Baca juga: Macron kunjungi AS untuk selamatkan perjanjian nuklir Iran
 

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018