Waisai, Papua Barat (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Raja Ampat membuat modul muatan lokal pendidikan lingkungan hidup, yang antara lain mencakup materi mengenai perubahan iklim dan dampaknya, bagi murid Kelas VI Sekolah Dasar (SD).

Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati di Waisai, Kamis, mengatakan pembuat modul muatan mokal pendidikan lingkungan hidup tersebut melibatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pariwisata, Dinas Kelautan dan Perikanan, dan The Nature Conservancy (TNC).

"Modul pendidikan lingkungan hidup untuk siswa kelas VI SD ini merupakan pengembangan dari modul pendidikan lingkungan hidup untuk kelas IV dan V yang diluncurkan tahun 2016," katanya.

Dia menjelaskan bahwa modul pendidikan lingkungan bagi murid SD Raja Ampat mencakup materi mengenai pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan serta pemasalahannya.

Pendidikan lingkungan hidup bagi murid SD, ia menjelaskan, penting untuk menjamin keberlanjutan konservasi mengingat wilayah Kabupaten Raja Ampat merupakan rumah bagi 75 persen jenis terumbu karang di dunia (553 jenis), dan lebih dari 1.000 jenis ikan karang, dan perairan Raja Ampat merupakan sumber kehidupan dan mata pencaharian bagi lebih dari 70.000 penduduknya.

Selain kaya keanekaragaman hayati bawah laut, Bupati melanjutkan, Kepulauan Raja Ampat juga memiliki hutan-hutan yang menjadi habitat bagi beragam tumbuhan dan satwa endemik.

Baca juga:
Ada dua Cendrawasih endemik Raja Ampat
Dewan adat Raja Ampat buat aturan perlindungan laut dan hutan

 

Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018