Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ingin merevisi target bisnis perseroan untuk tahun ini karena kondisi ekonomi domestik diprediksi terus membaik.

"Kita masih punya waktu sampai Juni, kita pertimbangkan revisi target, bukan turun tapi naik," kata Direktur Utama BRI Suprajarto saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Suprajarto berjanji untuk memanfaatkan momentum kondisi ekonomi yang membaik dengan mengubah target penyaluran kredit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), termasuk juga target laba.

"Kalau saat ini sudah sesuai tapi melihat kondisi ekonomi yang sebetulnya sekarang masih optimis, makanya saya sebutkan tadi kami akan revisi lagi target. Mungkin tambah 1-2 persen," kata Suprajarto.

Tahun ini, BRI menyasar pertumbuhan kredit 12,5 persen, DPK 11 persen, dan laba 10 persen.

Pada triwulan I 2018, BRI mencetak laba bersih Rp7,42 triliun atau tumbuh 11,4 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp6,66 triliun. Salah satu penopang utama laba BRI adalah penyaluran kredit yang tumbuh `double digit` di atas rata-rata industri perbankan Indonesia.

Pada Triwulan I 2018, secara konsolidasi BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp757,68 triliun atau naik 11,2 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp681,27 triliun. Pencapaian ini di atas tingkat pertumbuhan kredit perbankan Nasional pada Maret 2018 yang tercatat 8,5 persen.

BRI mampu meningkatkan portofolio pembiayaan ke segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sampai senilai Rp584,7 triliun atau 77,2 persen dari keseluruhan portofolio kredit BRI. Periode sama tahun lalu, portofolio penyaluran kredit BRI ke segmen UMKM tercatat 74,4 persen.

BRI juga berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp22,3 triliun kepada lebih dari 1,1 juta debitur sepanjang triwulan I 2018. Pencapaian ini setara 28,1 persen dari target penyaluran KUR yang diminta pemerintah kepada Bank BRI pada 2018, yakni Rp79,7 triliun.

DPK BRI tumbuh 12,7 persen ke posisi Rp827,1 triliun rupiah pada triwulan pertama tahun ini dari posisi Rp734 triliun pada triwulan pertama satu tahun lalu. Tingkat pertumbuhan itu jauh di atas tingkat pertumbuhan DPK Nasional Maret 2018 yang tercatat 7,7 persen.

Baca juga: BRI Syariah mendapat lampu hijau OJK untuk go public

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018