Jakarta (ANTARA News) - PP PBSI menyatakan penailaian terhadap kekuatan pelatih Indonesia di pemusatan latihan nasional Cipayug, haruslah realistis.

"Berbagai masukan kami terima kasih mengenai prestasi bulu tangkis saat ini, namun penilaian soal pelatih ini memang harus melihat secara historis dan realistis," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Persoalan kinerja pelatih ini, memang saat ini tengah menjadi sorotan berbagai kalangan menyusul hasil yang diperoleh Tim Indonesia di Piala Thomas dan Uber yang tidak sesuai dengan target.

Tim putra yang diharapkan minimal melangkah ke final malah tersingkir di fase semifinal Piala Thomas, setelah takluk dari China dengan skor 1-3.

Adapun tim putri juga gagal lolos ke semifinal seperti yang ditargetkan. Fitriani dkk kandas di fase perempat final setelah takluk dari tuan rumah Thailand 2-3.

Dengan sorotan tersebut, Budiharto menilai hal tersebut sebagai perhatian besar dari masyarakat pada umumnya atas prestasi bulu tangkis Indonesia yang belum sedigdaya dekade sebelumnya.

"Kami juga memang yakin kami saat ini belum digdaya faktanya memang demikian. Tapi kembali harus realistis, dulu peringkat Jonatan Christie dan Anthony Ginting berapa dan sekarang sudah masuk top dunia. Pertanyaannya ada tidak saat ini pemain yang belum terkalahkan baik di pembinaan manapun," ujar dia.

Menanggapi sorotan soal kinerja pelatih yang meningkat menjadi permintaan beberapa masyarakat agar PBSI melakukan pemanggilan pelatih asal Indonesia yang berkarir dan sukses di luar negeri, Budiharto menegaskan pelatih-pelatih yang berada di pelatnas saat ini layak untuk berada di tempatnya.

"Memang sekarang ada pelatih yang lebih bagus? Kan prosesnya tidak segampang itu dan harus sesuai kebutuhan. Lalu ada aspek legal, prilaku dan segalanya tak hanya aspek teknis saja, banyak yang harus dipertimbangkan, karena bagaimanapun mereka beinteraksi dengan tim. Tapi yang pasti kami tetap mengevaluasi secara berkala keseluruhannya termasuk soal pelatih," ucapnya.

Ada beberapa nama pelatih-pelatih asal Indonesia yang berkarir dan sukses di luar negeri seperti Reony Mainaky (Jepang), Rexy Mainaky (Thailand), Hendrawan (Malaysia), Mulyo Handoyo (Singapura), Ardi B Wiranata (Kanada) dan nama-nama lainnya.

Dengan melihat kenyataan negara-negara tertentu mengalami kebangkitan bulutangkis terutama di Piala Thomas dan Uber, beberapa pihak termasuk dari mantan atlet serta kalangan pemerintah dan yang paling mencuat adalah perlunya pemanggilan para pelatih asal Indonesia yang dianggap bagus dan saat ini berkarir di luar negeri dari Kementerian Pemuda dan Olahraga beberapa hari lalu.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018