Jakarta (ANTARA News) - Setelah berhasil meraih sukses di layar lebar, Film "Nagabonar Jadi 2" dibuat dalam bentuk VCD dan DVD hingga 50 ribu keping, pada saat yang sama sang sutradara Deddy Mizwar prihatin karena versi bajakannya juga telah beredar dimana-mana. "Pembajakan VCD/DVD masih marak dan hak cipta tidak dihiraukan. Dalam dua hari sejak film itu dirilis ternyata versi bajakannya telah tersebar di mana-mana," ujar Deddy dalam acara peluncuran DVD dan VCD "Nagabonar Jadi 2" di Jakarta, kemarin. Sementara itu Direksi PT Naverindo Duta Audio Visual yang menggandakan dan mendistribusikan VCD dan DVD "Nadabonar Jadi 2", Francis mengungkapkan sejak proses distribusi 18 Juli lalu hingga 10 hari berjalan permintaan dari distributor di daerah terus bertambah. Jumlah 50 ribu keping yang telah beredar itu bahkan melampaui jumlah keping VCD dan DVD "Eiffel I`m In Love" (dibintangi Shandy Aulia) yang terjual 75 ribu kopi dan "Cinta Pertama" (dibintangi Bunga Citra Lestari) yang terjual 40 ribu kopi. Senada dengan Deddy Mizwar, Francis mengatakan masih maraknya pembajakan mengganjal penjualan DVD dan VCD selama ini. Semakin banyak dan beredar luas versi bajakan sebuah film, maka semakin turun pula pendapatan yang diperoleh pihaknya. "Padahal kami kan yang legal dan membayar cukai sebesar 10 persen dari harga setiap kepingnya," ujar Francis. Sementara itu Deddy mengungkapkan film "Nagabonar Jadi 2" telah ditonton hingga lebih dari 1,2 juta orang di bioskop. Kesuksesan ini mendorong pihaknya untuk meluncurkan bentuk VCD dan DVD. "Antusiasme masyarakat sangat tinggi untuk menyaksikan film bertema nasionalisme dan perjuangan, artinya di masyarakat ada kedahagaan terhadap film semacam itu," katanya. "Nagabonar Jadi 2" merupakan sekuel dari film "Nagabonar" (1986) yang sukses meraih prestasi Film Terbaik FFI 1987 sekaligus mendulang prestasi dalam mengumpulkan jumlah penonton. "Nagabonar Jadi 2" adalah produksi PT Demi Gisela Citra Sinema bekerja sama dengan PT Bumi Prasidi Bi-Epsi. Film bergenre drama komedi ini dibintangi oleh Deddy Mizwar, Tora Sudiro, Wulan Guritno, Lukman Sardi, Uli Herdinansyah, dan Darius Sinathrya. Tora Sudiro mengaku senang sekaligus bangga filmnya ditonton banyak orang. "Baru-baru ini aku jalan-jalan melihat beberapa bioskop kecil di daerah pinggiran Jakarta dan masih ada yang memutar film ini. Wah bangga banget rasanya melihat masyarakat menyukai film ini," demikian Tora.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007