Tenaga keolahragaan itu sendiri meliputi pelatih, wasit dan pengurus atau pengelola cabang-cabang olahraga. Untuk meningkatkan kualitas kerja tenaga keolahragaan tersebut Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelar pelatihan di Bandung, Jawa Barat, 2-6 Juli.
"Diharapkan para tenaga keolahragaan dapat memahami arti pentingnya jenjang klasifikasii dan sertifikasi baik pelatih, perwasitan maupun pengelolaan managemen organisasi keolahragaan yang lebih modern," kata Herman yang membuka pelatihan tersebut, seperti dikutip dari siaran pers panitia, Selasa.
Kegiatan ini diikuti 210 tenaga keolahragaan, meliputi 70 pelatih renang, 60 tenaga wasit pencak silat dan 80 tenaga pengelola organisasi keolahragaan seluruh cabor yang ada di Jawa Barat.
Chaniago mengatakan, penyelenggaraan kegiatan pelatihan tenaga pelatih, wasit dan pengelolaan organisasi keolahragaan merupakan amanah dari UU No. 3 Tahun 2005, Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
Lebih lanjut diamengatakan, mereka yang ikut dalam kegiatan kepelatihan ini akan mampu meningkatkan kualitas dalam melatih, begitu juga tenaga wasit agar mampu memimpin pertandingan dan menjadi petugas wasit yang profesional serta menjadikan pengelolaan organisasi yang lebih modern.
Sebelumnya Kepala Bidang Peningkatan Mutu Wasit, Hariyanto, yang juga selaku ketua panitia dalam laporannya menyampaikan, bahwa ini untuk memberikan pedoman standar bagi para tenaga olahraga dalam melaksanakan tugas dan fungsinya baik sebagai pelatih, pelaksana wasit pertandingan maupun sebagai pengelola organisasi keolahragaan.
Turut hadir dalam acara pembukaan, Kadispora Jawa Barat Yudha M. Pakar olahraga Prof Toho Kholik, Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pelatih, Ahmad Arsani, Kepala Bidang Organisasi Keolahragaan, Ahyar Matra, dan sejumlah pemimpin lain organisasi keolahragaan.
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
