"Kami ingin sektor pesisir dan laut dapat berkontribusi untuk pengurangan gas rumah kaca..."
Jakarta (ANTARA News) - Dengar berbagai upaya Kementerian Koordinator (Kemenko) Kemaritiman terus mendukung upaya penurunan gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 terutama dari sektor maritim.

"Kami ingin sektor pesisir dan laut dapat berkontribusi untuk pengurangan gas rumah kaca, apabila semua pihak bersinergi kami yakin hal ini dapat terwujud sesuai target yang dicanangkan," kata Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa, Agung Kuswandono, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.

Menurut Agung, sudah saatnya kontribusi sektor maritim dapat segera dimasukkan dalam strategi penurunan gas rumah kaca 29 persen pada 2030.

Sayangnya, masih ada persoalan yang perlu dicari solusi terutama karena sektor maritim yang belum dimasukkan ke dalam Rencana Aksi Nasional (RAN) penurunan gas rumah kaca, dan ada kendala pengumpulan data yang kurang tersedia.

Asisten Deputi Bidang Lingkungan dan Bencana Maritim Kemenko Maritim Sahat Panggabean mengatakan semua pihak akan dirangkul demi tercapainya target pengurangan gas rumah kaca 29 persen pada 2030.

Salah satu langkah yang akan dilaksanakan dalam tempo dekat ini adalah rehabilitasi lahan mangrove di kawasan pesisir yang sangat bermanfaat sebagai penyerap karbon.

Ia menyebutkan rehabilitasi mangrove tidak boleh melupakan aspek keilmuan sehingga perguruan tinggi perlu ikut dilibatkan.

"Yang kedua, teman-teman LSM banyak, perusahaan-perusahaan swasta yang bergerak di situ juga banyak. Nah kita akan libatkan semuanya ini, sehingga langkah percepatan itu bisa terlaksana dengan baik," ujarnya.

Pemerintah Indonesia terus berupaya menekan laju kerusakan dan degradasi yang menimpa banyak lahan mangrove di kawasan pesisir.

Demikian pula upaya percepatan rehabilitasi padang lamun (habitat ikan dan ekosistem laut) serta koral.

"Kami sebenarnya sudah melakukan banyak hal, kalau kita berbicara isu perubahan iklim dan isu penurunan gas rumah kaca dari sektor maritim. Bisa kita sampaikan bahwa dari lima sektor pengurangan emisi gas rumah kaca itu tidak termasuk sektor pesisir. Kami akan melakukan langkah-langkah rehabilitasi mangrove ini. Karena sektor maritim ini memang bisa berkontribusi nyata," tambah Sahat.

Baca juga: BMKG bantah Indonesia penyumbang GRK terbesar ketiga dunia
Baca juga: Pemerintah Indonesia berkomitmen terus tanggulangi perubahan iklim
Baca juga: Belanda rancang undang-undang ambisius untuk pangkas emisi

 

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018