Bandung (ANTARA News) - Masyarakat di beberapa daerah di Indonesia bisa menyaksikan fenomena alam berupa hujan meteor pada Minggu malam (12/8) ini yang akan mencapai puncaknya pada Senin dinihari (13/8). "Bila dilihat dari Kota Bandung, hujan meteor itu akan terlihat di sebelah timur laut atau di lokasi rasi bintang Perseus. Puncaknya akan terjadi pada Senin dinihari sekitar pukul 02.00 WIB," kata Kepala Observatorium Boscha Lembang Kabupaten Bandung, Taufik Hidayat di Bandung, Minggu. Ia menyebutkan, aktivitas hujan meteor itu sudah terlihat sejak dua hari lalu, namun frekuensinya sedikit antara 10-12 kali per jam, dan Minggu malam ini frekuensinya meningkat sehingga jelas terlihat dengan mata telanjang, kemudian puncaknya terjadi pada Senin dinihari. Pada puncak fenomena hujan meteor "Perseids" itu akan terjadi puluhan kali bahkan ratusan kali per jam. Masyarakat bisa melihat fenomena alam itu mulai pukul 22.00 WIB dengan mata telanjang tanpa menggunakan alat apapun. Sedangkan bagi penggemar fotografi bisa mengamankan fenomena ini dengan menggunakan kamera digital atau SLR yang memiliki sudut pandang yang luas dengan menggunakan `tripod". "Peristiwa hujan meteor kali ini cukup istimewa karena lebih banyak dari biasanya," katanya. Kebetulan, kata Taufik, cuaca di sebagian wilayah di Indonesia pada Minggu malam ini cukup cerah sehingga bisa menyaksikan fenomena alam dimana saja. Taufik mengatakan, hujan meteor ini sudah nampak sejak dua hari lalu dengan frekwensi bervariasi antara 10-12 kali per jam. Namun puncaknya akan terjadi pada Senin dinihari nanti. Fenomena alam itu, kata Taufik, akan mengawali pesta kembang api HUT Kemerdekaan RI ke-62, 17 Agustus 2007 mendatang karena jumlah hujan meteor Perseids itu cukup banyak dan menjadi "kembang api alam". "Kita dapat menyaksikan kilatan cahaya meteor puluhan bahkan ratusan kali dalam sejam pada "peak" atau puncak hujan meteor ini," katanya. Perseids merupakan salah satu fenomena hujan meteor terbesar tahun ini. Kemunculan kali ini tidak akan terganggu cahaya bulan karena bulan sdang alam fase bulan baru sehingga kondisi langit gelap. "Hujan meteor ini berasal dari debu-debu sisa komet yang pernah melintas di orbit bumi, Swift-Tutle," katanya. Fenomena alam lainnya yang akan terjadi pada bulan ini adalah Gerhana Bulan Total yang akan berlangsung pada 28 Agustus 2007 mendatang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007