Jakarta (ANTARA News) - Banyak orang yang mengidam-idamkan pekerjaan di dunia seni peran, apalagi membintangi Hollywood.

Beragam audisi harus dijalani sebelum akhirnya mendapatkan tiket untuk menjadi salah satu pemeran dari film yang bakal ditonton orang-orang dari penjuru negeri.

Iko Uwais mendapatkan kesempatan itu berkat kemampuannya di dunia pencak silat. Sebelum bertemu dengan sutradara Gareth Evans yang menawarinya berakting di film "Merantau", Iko sama sekali tak mengenal dunia seni peran.

Dia pernah bekerja sebagai supir di perusahaan telekomunikasi sebelum menjawab tantangan Gareth memerankan Yuda, pendekar silat asal Minangkabau.

Dari "Merantau", Iko kembali berperan di film laga "The Raid", kali ini sebagai perwira polisi bernama Rama. Koreografi laga di film ini juga menonjolkan pencak silat yang ditata oleh Iko dan Yayan Ruhian.

Keahlian bela dirinya kembali ditampilkan di sekuel "The Raid 2: Berandal" yang adegan-adegan laganya tak kalah brutal.

Dari tokoh polisi, pria kelahiran Jakarta 12 Februari 1983 itu berganti jadi alien di film "Star Wars: The Force Awakens". Selama dua tahun, ia harus merahasiakan keterlibatannya di film yang disutradarai JJ Abrams itu.

Iko sebagai Razo Qin-Fee yang tergabung dalam geng Kanjiklub bersama Yayan Ruhian (Tasu Leech) dan Cecep Arif Rahman (Trotkin Shand). Trio jebolan "The Raid" itu beradu akting dengan Harrison Ford.

Suami penyanyi Audy Item itu menjadi seorang pria amnesia yang siuman setelah koma di film "Headshot" besutan Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel yang juga dibintangi Julie Estelle dan Chelsea Islan. Meski dibumbui drama, adegan-adegan laga masih menghiasi film tersebut.

Baca juga: Mark Wahlberg menikmati syuting dengan Iko Uwais

Baca juga: 5 aktor mancanegara yang pernah beradu akting dengan Iko Uwais

 
Iko Uwais dan sederet pemain film Hollywood "Mile 22" (instagram/mile22movie)


Tahun ini, ayah dari dua anak itu mendapatkan kesempatan untuk berakting bersama aktor Amerika Serikat Mark Wahlberg dalam "Mile 22".

Dalam "Mile 22", Iko menuturkan ada satu adegan yang paling menantang, yakni ketika harus bertarung dalam keadaan di mana satu tangannya terbelenggu borgol.

Dengan kondisi setengah terikat, dia harus menghadapi keroyokan musuh. Iko sibuk menendang, memukul, menyerang dan berlindung dari senjata tajam.

Ia membawa pencak silat ke film tersebut, lalu memadukannya dengan gaya Hollywood.

"Iko adalah bintang film laga terkenal yang membuat koreografinya sendiri, itulah alasan dia jadi bintang bear dunia," puji Mark dalam wawancara video yang diunggah di channel Long Art di YouTube.

Sutradara Peter Berg juga memuji penjiwaan ekspresi dan kehebatan Iko dalam melakukan adegan-adegan yang membuat nafas tercekat.

"Saya senang bisa membawa Iko ke penonton yang lebih luas," tambah Peter.

Kehebatan Iko juga membuat rekan mainnya, Lauren Cohan yang berperan jadi Alice, terkagum-kagum.

"Pada dasarnya Iko adalah generasi penerus Jackie Chan."

Baca juga: Sambutan meriah untuk Iko Uwais di karpet merah "Mile 22"

Baca juga: Main di "Wu Assassins", Iko Uwais banjir pujian

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018