Memphis, Tennessee (ANTARA News) - Tiga puluh tahun setelah kematian Elvis Presley, idolalisasi Raja Rock `n` Roll itu tak memperlihatkan tanda-tanda akan memudar. Berbagai kelompok penggemar dari seluruh dunia akan bertemu Kamis (Jumat WIB) untuk memperingati 30 tahun kematiannya. Di kota tempat kediamannya, Memphis, Tennessee, sebanyak 50.000 tamu diperkirakan akan datang untuk menghadiri 30 kegiatan dalam acara yang disebut Pekan Elvis, demikian DPA melaporkan. Industri musik menyamhut peristiwa ini dengan berbagai rilis baru dari film-film dan sejumlah album rekamannya. Para pionir musik lainnya menyebut Elvis sebagai musisi paling berpengaruh dalam sejarah pop. Buddy Holly dan John Lennon mengemukakan mereka tak akan menjadi pemusik terkenal seandainya Sang Raja tak merintis jalan untuk mereka. Apa yang membuat Elvis menjadi begitu istimewa pada dasawarsa 1950-an adalah ramuan musiknya yang merupakan gabungan musik country kulit putih dan irama kulit hitan dan blues yang didukung oleh dentaman suara bas. ` Anak Mama` yang semula pemalu itu juga mampu membuat seluruh panggung berderak dengan energi yang membuat para penggemar remajanya jatuh pingsan. Di AS yang konservatif, langkahnya pada mulanya mengejutkan banyak orang. Satu acara televisi pernah hanya memperlihatkan penyanyi itu dari pinggang ke atas untuk menghindari menayangkan goyangan pinggulnya. Sekalipun semula ia bersikap pilih-pilih, ia menjadi seorang idola untuk segenap generasi: seorang pemberontak, yang mendobrak tembok penghalang berupa jenjang pendidikan, warna kulit dan konvensi. Diliputi misteri Namun ia bukan hanya seorang legenda musik, Elvis juga dipandang sebagai sebuah misteri, terutama sekali dengan kematiannya yang kontroversial. Pada 16 Agustus 1977, ia ditemukan sudah tak bernyawa lagi di kamar mandi Graceland, rumah besar kediamannya di Memphis. Ia saat itu baru berusia 42 tahun. Para dokter mengemukakan kematiannya diakibatkan oleh serangan jantung, kemungkinan akibat kegemukan dan penyalangunaan obat-obatan selama bertahun-tahun. Penulis biografi Alanna Nash menyebutkan ketergantungannya sebagai sebuah ketidakmampuan untuk menerima dirinya apa adanya, sehingga membuat ia berupaya membunuh sumber penyebab kegelisahannya. Lahir dari pasangan seorang buruh kasar dan ibu penjahit di Tupelo, Mississippi, ia tumbuh besar dari keadaan yang sangat papa hingga menjadi seorang legenda rock. Pada hari ulang tahun ke-10, sekalipun Elvis mengharapkan hadiah sebuah sepeda, dirinya malah hanya menerima sebuah gitar seharga 7,90 dolar dan belajar bagaimana cara memainkannya. Pada 1954, dengan "That`s All Right", Elvis berhasil menggapai impiannya menciptakan hit radio pertamanya. Pada malam pertama siarannya, disc jockey terpaksa memutar lagu itu sebanyak 15 kali akibat tingginya permintaan. Single itu kemudian menerima 6.000 permintaan di muka. Dari lagu inilah karir Elvis melejit. Terlaris sepanjang masa Sejak 1954, lebih dari satu miliar keping rekaman Elvis telah terjual, suatu prestasi yang belum pernah dicapai para artis lainnya. Ia menyabet tiga penghargaan Grammy dan namanya terpampang di tiga music hall of fame berbeda. Ia juga membintangi 30 film, biasanya bermain sebagai seorang penghancur hati orang. Namun demikian, kehidupan pribadinya kurang menyenangkan. Semasa dinas wajib militernya di Jerman dari 1958 hingga 1960, ia bertemu dengan Priscilla Beaulieu, searang gadis berusia 14 tahun dan putri seorang perwira AU AS. Pada 1967, keduanya menikah dan sembilan bulan kemudian dikaruniai seorang putri, Lisa Marie. Akan tetapi, Priscilla mengeluhkan penggunaan obat tidur, stimulan dan obat penenang pada diri Elvis. Dia juga menuduh Elvis tak menyediakan waktu yang cukup untuk keluarganya. Pasangan itu akhirnya bercerai pada 1967. Sang Raja masih mampu menuai sukses. Acara televisinya, "Elvis - Aloha from Hawaii", konser pertama yang disiarkan langsung lewat satelit, menarik para pemirsa dari seluruh dunia. Daya tariknya mulai meredup saat band-band terkenal seperti The Beatles dan Rolling Stones lebih menarik banyak perhatian orang. Pada akhirnya, ia hampir sama sekali tak dapat menggoyangkan badannya di pentas. Lagu terakhirnya, "Way Down", direkam di rumahnya pada Agustus 1977 dan beberapa hari kemudian dia meninggal dunia. Kematiannya membuat penjualan rekamannya meningkat. Selama beberapa dekade, Elvis selalu berada di puncak dalam daftar pendapatan terbesar dari para pemusik yang sudah pulang ke alam baka. Elvis akan tetap menjadi artis solo paling laris sepanjang masa dan karya-karyanya masih akan terus menghasilkan pemasukan sekitar 50 juta dolar setiap tahunnya. (*)

Copyright © ANTARA 2007